Renungan Harian HKBP | 22 Oktober 2023 (Epistel)

Saudara/i yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus. Selamat hari minggu bagi kita semua, marilah kita sejenak mendengarkan firman Tuhan sebagai penuntun dalam menjalani kehidupan yang Tuhan berikan kepada kita.


Doa Pembuka: Damai sejahtera Allah yang melampaui segala akal, itulah kiranya yang menyertai hati dan pikiran saudara/i, dalam Kristus Yesus, Tuhan kita. Amin.


Firman Tuhan (Epistel) yang ditetapkan kepada kita pada hari ini tertulis pada Lukas 10 : 21 - 24

21. Pada waktu itu juga bergembiralah Yesus dalam Roh Kudus dan berkata: "Aku bersyukur kepada-Mu, Bapa, Tuhan langit dan bumi, karena semuanya itu Engkau sembunyikan bagi orang bijak dan orang pandai, tetapi Engkau nyatakan kepada orang kecil. Ya Bapa, itulah yang berkenan kepada-Mu.

22. Semua telah diserahkan kepada-Ku oleh Bapa-Ku dan tidak ada seorang pun yang tahu siapakah Anak selain Bapa, dan siapakah Bapa selain Anak dan orang yang kepadanya Anak itu berkenan menyatakan hal itu."

23. Sesudah itu berpalinglah Yesus kepada murid-murid-Nya tersendiri dan berkata: "Berbahagialah mata yang melihat apa yang kamu lihat.

24. Karena Aku berkata kepada kamu: Banyak nabi dan raja ingin melihat apa yang kamu lihat, tetapi tidak melihatnya, dan ingin mendengar apa yang kamu dengar, tetapi tidak mendengarnya."


Saudara/i yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus.

Dasar yang tidak tergoyahkan untuk tetap senantiasa bersukacita adalah hidup dalam kepercayaan yang penuh di dalam Tuhan, bagi yang percaya tentang keselamatan. Dalam 1 Kor 1:18 dikatakan "Sebab pemberitaan tentang salib memang adalah kebodohan bagi mereka yang akan binasa, tetapi bagi kita yang diselamatkan pemberitaan itu adalah kekuatan Allah."  Demikianlah ketujuhpuluh murid yang diutus oleh Yesus merasakan kegembiraan karena oleh karena nama Yesus Kristus, setan-setan takluk. Tetapi Yesus pun berkata bahwa, janganlah bersukacita karena roh-roh itu takluk, namun bersukacitalah karena namamu terdaftar dalam kerajaan sorga.


Dalam nas Epistel ini, Yesus bergembira di dalam Roh Kudus oleh karena semuanya disembunyikan bagi orang bijak dan pandai tetapi itu dinyatakan kepada orang-orang kecil, itulah yang berkenan kepada Allah. Seperti yang dikatakan juga pada 1 Korintus 1:19 "Karena ada tertulis: "Aku akan membinasakan hikmat orang-orang berhikmat dan kearifan orang-orang bijak akan Kulenyapkan." Allah membuat hikmat yang ada di dunia ini menjadi sebuah kebodohan karena kegagalan mereka untuk mengenal hikmat Tuhan. Orang bijak dan orang pandai yang memakai pikirannya untuk mengetahui bahkan melampaui pikiran penciptaNya yaitu Allah langit dan bumi. Seperti orang-orang Yahudi yang memiliki pengetahuan dan seperti para ahli hukum Taurat yang menolak kehadiran Yesus dan tanda-tanda mujizatNya, serta kaum-kaum cendikiawan (orang-orang Yunani) yang mengutamakan akal budi mereka. Lalu apakah yang dimaksudkan Yesus dengan orang-orang kecil? Yesus mengartikan bahwa untuk mengetahui dan menerima kerajaan Allah haruslah menjadi seperti anak kecil. Yesus tidak mengesampingkan orang yang berakal budi yang memiliki pengetahuan seperti ahli Taurat dan para cendekiawan Yunani, dan justru memuji orang yang hidup agamis tetapi tidak mengenal dan memahami pengetahuan tentang Allah. Tetapi seperti perkataan yang sering kita dengar adalah "berilmu tanpa beriman itu rapuh, beriman tanpa berilmu itu buta", "ilmu tanpa iman itu pincang, iman tanpa ilmu itu adalah kebodohan. Demikianlah yang berkenan di hadapan Allah, bahwa rahasia mengenai kerajaanNya tidak diperkenankan dengan kebijaksanaan/hikmat duniawi saja tetapi haruslah memakai iman dalam anugerah sorgawi.


Saudara/i yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus. Yesus menyatakan bahwa Bapa telah menyerahkanNya kepada Anak dan tidak ada seorangpun yang tahu siapa Anak selain dari Bapa dan yang tahu siapa Bapa selain dari Anak. Perkataan ini menegaskan bahwa Yesus telah menyatakan kepada murid-muridNya bahwa Dia adalah Mesias yang dimaksud itu. Yang bukan hanya menjadi raja atas dunia ini tetapi lebih jauh daripada itu, Dia adalah Raja dari segala raja dan Raja di dalam kuasa kebenaran yang masih tersembunyi yang tidak dapat dipikirkan hanya dari pikiran dan hikmat dunia.


Selanjutnya, bahwa murid-murid itu diberi kuasa untuk melihat dan mengetahui terlebih dahulu apa yang tersembunyi itu. Bagi murid-murid semuanya telah jelas dilihat oleh mata mereka sendiri. Dalam Lukas 8:10 dikatakan "Kepadamu diberi karunia untuk mengetahui rahasia Kerajaan Allah, tetapi kepada orang-orang lain hal itu diberitakan dalam perumpamaan, supaya sekalipun memandang, mereka tidak melihat dan sekalipun mendengar, mereka tidak mengerti." Bahkan para nabi dan raja yang ingin mengetahui "kerajaan yang masih tersembunyi" itu tidak mendapatkan seperti apa yang telah murid-murid peroleh tentang karunia keselamatan itu.


Demikianlah, keselamatan itu dinyatakan kepada semua orang yang mau memakai iman dan pengetahuan mereka tentang sejarah dan janji keselamatan itu. Demikianpun bagi kita orang-orang percaya yang telah mendapat berita keselamatan, mengenal keselamatan itu, dan hidup di dalam keselamatan itu, kita adalah orang-orang yang "beruntung" oleh karena kasih karunia Allah melalui AnakNya Yesus Kristus. Untuk itu, saudara/i yang terkasih, marilah kita tinggal di dalam keselamatan yang Tuhan telah anugerahkan kepada kita, baik melalui ilmu dan pengetahuan yang kita miliki, pengalaman kehidupan bersama dengan Tuhan, dan iman serta pengharapan yang hidup di dalam kasih setiaNya yang memelihara dan menopang kehidupan umatNya di dunia ini. Amin


Doa Penutup: Bapa kami di dalam sorga, kami puji Engkau karena oleh karena kasihMu kami menerima keselamatan. Ajari dan tuntun kami ya Tuhan di dalam RohMu, agar kami senantiasi hidup di dalam firmanMu yang menuntun dan anugerahMu yang menyelamatkan itu, di dalam nama AnakMu Tuhan Yesus Kristus, kami serahkan kehidupan kami kepadaMu. Amin.


Pdt. Sahat Monang Sagala, S.Th – Melayani di Biro Smirna HKBP

Pustaka Digital