Renungan Harian HKBP | 23 Desember 2023

Doa Pembuka: Syukur kami ucapkan kepadaMu Tuhan, atas berkat dan kasih setiaMu yang kami rasakan sampai saat ini. Kami dapat melakukan aktivitas kami dengan sukacita yang daripada Engkau. Kami akan mendegarkan firmanMu, berfirmanlah Engkau ya Tuhan sebab kami siap untuk mendengar. Berilah kami kebijaksanaan untuk dapat melakukan firmanMu dalam hidup kami sehari hari. Dalam Kristus Yesus, kami berdoa dan mengucap syukur. Amin.


Renungan: Mazmur 146:2 “Aku hendak memuliakan Tuhan selama aku hidup, dan bermazmur bagi Allahku selagi aku ada.”


Bapak, ibu, dan saudara-saudari sekalian, kita telah mengetahui bahwa Mazmur merupakan koleksi himne, doa, pujian dan refleksi yang sering digunakan dalam ibadah dan kehidupan spiritual orang-orang Israel pada zaman dahulu. Mazmur mencerminkan perasaan, penghargaan, kebutuhan, dan hubungan yang sangat dekat antara manusia dengan Tuhan. Teks renungan kita hari ini merupakan sebuah pujian kepada Tuhan atas KuasaNya yang agung, kesetiaanNya yang kekal, dan perhatianNya terhadap orang-orang yang lemah. Mazmur ini menegaskan sekaligus mengajak kita untuk terus memuji Tuhan sepanjang hidup kita sebagai wujud penghormatan, kepatuhan, dan pengakuan akan keagunganNya yang abadi. Agar semua orang percaya senantiasa mengandalkan Tuhan sepanjang hidupnya.

Ayat ini tidak hanya mengungkapkan keputusan pribadi untuk memuji Tuhan sepanjang hidup, tetapi juga menyiratkan komitmen yang kuat dan tak tergoyahkan. Kata ‘’selama aku hidup’’ mencerminkan keteguhan hati untuk terus menerus memuji Tuhan tanpa batas waktu atau kondisi. Ini adalah janji yang diucapkan dari hati yang penuh kesetiaan, pengabdian, bahkan ketika menghadapi tantangan berat sekalipun. Memuji Tuhan bukan hanya sekedar kegiatan sesaat atau keadaan emosional sesaat. Melainkan sebuah komitmen yang melekat dalam perjalanan sepanjang hidup, yang mengakui bahwa setiap detik kehidupan merupakan kesempatan untuk memuliakan Tuhan.

Penulis mazmur mengingatkan kita bahwa Tuhan itu sangat agung dan patut untuk dipuji. Tuhan berpakaian keagungan dan kehormatan dan membawa keadilan bagi orang-orang yang tertindas. Dia menyediakan makanan bagi yang lapar, membebaskan tawanan, memperhatikan umatNya, membuka mata orang buta, mengangkat mereka yang tertunduk, dan Dia adalah Allah yang mengasihi orang benar. Pemazmur merenungkan kebesaran Tuhan dan mendorong kita untuk melakukan hal yang sama. Apa yang Tuhan tidak sediakan untuk hidup kita? Semua Tuhan sediakan, apakah itu banyak atau sedikit, cepat atau lambat, semua tergantung bagaimana kita mensyukuri pemberian itu dengan pujian kita kepadaNya. Kita dipanggil bukan hanya untuk memuji Tuhan ketika kita bersukacita, namun kita dipanggil untuk memuji Tuhan di semua keadaan.

Memuji Tuhan tidak ada batas usia. Tidak ada yang terlalu muda, tidak ada pula yang terlalu tua untuk memuji Tuhan. Tidak pernah terlalu kuat atau tidak terlalu lemah. Allah selalu dan selamanya layak untuk dipuji. Dalam kehidupan kita saat ini, Mazmur 146:2 ini mengajak kita untuk menjaga siritualitas kita, bersyukur atas berkat Tuhan yang kita terima, maka kitapun akan menemukan keindahan dalam setiap langkah hidup kita, memperkaya makna hidup kita dengan kesadaran akan kehadiran Tuhan dalam segala hal.

Melalui nats renungan hari ini memberikan bebrapa pengajaran penting bagi kita, yaitu:

• Komitmen untuk Memuji Tuhan Sepanjang Hidup: Mazmur ini menegaskan pentingnya untuk terus memuji Tuhan sepanjang hidup kita, tidak hanya dalam situasi baik, tetapi juga dalam kesulitan dan keadaan yang sulit. Mari menjaga hubungan yang erat dengan Tuhan melalui pujian dan penghormatan terus-menerus.

• Penerimaan atas Karunia Hidup dari Tuhan: Dalam konteksnya, mazmur ini mengajak kita untuk mengakui bahwa hidup adalah anugerah dari Tuhan. Kita diingatkan untuk bersyukur atas segala karunia dan kesempatan yang kita terima, serta memanfaatkannya untuk memuliakan Tuhan.

• Ketergantungan pada Tuhan dalam setiap aspek kehidupan: Mazmur ini juga menekankan ketergantungan kita pada Tuhan dalam setiap aspek kehidupan. Kita diminta untuk mengandalkan Tuhan dalam segala hal yang kita lakukan, mempercayakan hidup kita sepenuhnya kepada-Nya.

• Pengabdian yang Berkelanjutan: Bagaimana kita dapat terus memberikan pelayanan dan pengabdian kepada Tuhan selama kita hidup, tidak hanya pada saat-saat tertentu. Kita dapat mempertahankan keteguhan dalam iman, meskipun dihadapkan pada berbagai tantangan dan godaan dalam kehidupan sehari-hari.

Kiranya Tuhan Yesus Kristus memampukan kita untuk dapat melakukan setiap hal yang seturut dengan kehendakNya dan tidak jemu-jemu memuji dan mengucap syukur untuk berkat yang terus menerus kita terima.

 

Doa Penutup: Kami mengucapkan syukur kepadaMu ya Tuhan Allah Bapa kami atas FirmanMu yang sudah kami dengarkan. Baharuilah hati dan pikiran kami, agar kami tidak melupakan Engkau, agar kami tidak jemu-jemu untuk memuji keagungan dan kebesaranMu dalam segala situasi dan kondisi dalam hidup kami. Kami mau menyerahkan hidup kami, aktivitas kami sepanjang satu hari ini hanya kepadaMu. Berkatilah kami, dalam Nama AnakMu, Tuhan Yesus Kristus, kami berdoa. Amin.


C.Pdt. Martina Simanjuntak, S.Th (LPP I di Kantor Ephorus HKBP)

Pustaka Digital