Renungan Harian HKBP | 8 Desember 2023

Doa Pembuka : Bapa di dalam Sorga, kami bersyukur, karena Engkau teramat baik bagi kami. Engkau menunjukkan kasihMu dengan menjagai kami di saat kami tidur tadi malam, sehingga kami boleh bangun di pagi hari ini dalam kondisi baik tanpa kekurangan suatu apapun. Kini Tuhan, sebelum mengawali segala aktivitas di hari ini, kami hendak mendengarkan firmanMu. Oleh karena itu berkatilah hati dan pikiran kami, agar kami dapat menerima dan melakukan firmanMu. Di dalam nama Tuhan Yesus Kristus, kami berdoa dan mengucap syukur. Amin.

Bapak/ibu dan saudara/i yang terkasih, firman Tuhan berdasarkan Alamanak HKBP yang menyapa kita di pagi hari ini tertulis dalam Yohanes 9:4. Saya akan bacakan bagi kita, beginilah firman Tuhan:

"Kita harus mengejarkan pekerjaan Dia yang mengutus Aku,selama masih siang; akan datang malam, di mana tidak ada seorang pun yang dapat bekerja."

Bapak/ibu serta saudara/i yang terkasih, saya pikir banyak dari kita yang pernah mendengar ungkapan sebagai berikut ini: "jangan bangun terlalu lama, nanti rezeki keburu dipatok ayam". 

Bapak/ibu dan saudara/i-ku, di samping bahwa ungakapan tersebut memiliki makna yang mengajak kita agar tidak kalah cepat dengan ayam yang hendak mencari makan untuk segera bangun dari tidur, ungkapan itu juga hendak mengajak kita untuk dapat melakukan pekerjaan-pekerjaan yang bisa kita lakukan sedini dan secepat mungkin bukan tunggu nanti. Hal ini saya pikir adalah hal yang bagus, karena kita pun tentu sering mendengar nasihat agar sedapat-dapatnya tidak menunda-nuda pekerjaan, karena menunda pekerjaan bukanlah tindakan yang baik. Di samping pekerjaan-pekerjaan yang ada menjadi menumpuk dan tentunya kelak ketika akan deadline hasilnya menjadi kurang maksimal, dengan menunda pekerjaan kita sama dengan menyiakan-nyiakan waktu yang ada. 

Bapak/ibu dan saudara/i yang terkasih, demikian jugalah yang hendak disampaikan dalam ayat harian dan renungan kita kali ini. Ketika dalam sebuah perjumpaan dengan orang yang buta, para murid bertanya kepada Yesus, "Rabi, siapakah orang yang berbuat dosa, orang yang buta ini atau orang tuanya sendiri?", tetapi Yesus menjawab para muridnya demikian: "bukan dia dan bukan juga orangtuanya, tetapi karena pekerjaan-pekerjaan Allah harus dinyatakan di dalam dia", dan kemudian Yesus menyembuhkan orang buta tersebut, sehingga orang buta tersebut dapat melihat.

Bapak/ibu serta saudara/i yang terkasih, apa yang hendak kita lihat dalam hal ini? Selama Yesus Kristus hidup di tengah dunia ini, Injil memperlihatkan bahwa Ia melakukan pekerjaan-pekerjaan Allah, di mana di antaranya Ia menolong orang yang sakit, bersama dengan yang terpinggirkan, serta Ia juga menyembuhkan mereka yang sakit khususnya dalam ayat ini Ia menyembuhkan orang yang buta sejak lahirnya. Selama Ia di dunia ini, Ia menunjukkan kepada para murid bahwa Ia melakukan pekerjaan-pekerjaan Allah.

Bapak/ibu dan saudara/i yang terkasih, hal ini jugalah yang seharusnya kita lakukan sebagai pengikut-pengikut Yesus di tengah-tengah dunia, di mana selama kita hidup sepatutnya kita untuk turut juga melakukan pekerjaan Allah di tengah-tengah dunia ini. Pertanyaannya adalah: bagaimana kita melakukan pekerjaan Allah? Tentu akan sulit bagi kita jika kita hendak melakukan pekerjaan Allah tetapi dengan cara mengandalkan diri kita sendiri. Namun, pekerjaan Allah tersebut dapat dilakukan dengan mengandalkan Tuhan yang berdiam di dalam hati kita. Hal ini menjadi sangat penting, apalagi bila mengingat pada minggu-minggu ini kita sedang merayakan Minggu Advent, di mana penantian kita akan Tuhan ini hendaknya diisi dengan melakukan pekerjaan Allah di tengah dunia.

Oleh karena itu Bapak/Ibu dan saudara/i-ku, marilah kita isi hari ini baik di tempat kita bekerja, baik di tempat kita bersekolah, baik di rumah kita masing-masing, kita isi dengan melakukan pekerjaan Allah dengan melakukan hal-hal baik bagi sesama kita selagi masih ada waktu, dan tentunya selagi hari masih siang. Amin.

Doa penutup: Bapa kami yang ada di Sorga, kami bersyukur karena kami baru saja mendengarkan firmanMu yang mengajarkan kepada kita agar selama kami hidup di tengah dunia ini, selagi kami masih memiliki kesempatan, dan selagi hari masih siang, agar kami anak-anakMu melakukan pekerjaanMu Tuhan di tengah-tengah dunia ini. Tentulah Tuhan jika kami mengandalkan diri kami, kami tidak mampu untuk melakukannya. Tetapi tolonglah kami ya Tuhan dengan terlebih dahulu Engkau yang berdiam di dalam diri kami, sehingga kami boleh mampu melakukan segala pekerjaanMu di tengah dunia ini Tuhan, pekerjaan-pekerjaan baik, baik di saat kami di kantor, di sekolah, di tempat kerja kami yang lain, ataupun bahkan di rumah kami masing-masing, sehingga semakin nyatalah KerajaanMu di tengah dunia ini, selagi hari masih siang. Tolonglah kami Tuhan agar kami mampu melakukan ini semua. Di dalam nama Yesus Kristus, kami berdoa dan mengucap syukur. Amin.

Kasih karunia dari Tuhan kita Yesus Kristus, anugerah dari Allah Bapa, dan dengan persekutuan Roh Kudus. Kiranya menyertai kita sekalian, Amin.

Pdt. Daniel Lumban Gaol, S.Th. (Biro Hukum HKBP)

Pustaka Digital