Renungan Harian HKBP | 9 Januari 2023

 Syalom, bapak, ibu, saudara dan saudari di dalam nama Tuhan Yesus Kristus. Kita kembali berjumpa dalam renungan harian Marturia HKBP. Sebelum mendengarkan firman Tuhan, marilah kita berdoa!


Doa Pembuka: Kami Bersyukur ya Allah, segala kasih karuniaMu yang kami terima di dalam kehidupan kami. Engkau mengizinkan kami menikmati berkatMu lebih banyak lagi. Hari ini ya Tuhan, kami akan memulai pekerjaan kami, bekalilah kami dengan FirmanMu, melalui nama anakMu Yesus Kristus kami berdoa Amin

Bapak, Ibu, dan saudara/saudari. Yang menjadi renungan kita pada hari ini tertulis dalam Lukas 6:38 “Berilah dan kamu akan diberi: suatu takaran yang baik, yang dipadatkan, yang digoncang dan yang tumpah ke luar akan dicurahkan ke dalam ribaanmu. Sebab ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu`.”

Demikian firman Tuhan!

 Pada dasarnya tidak seorangpun di dunia ini yang benar, tetapi ada yang dibenarkan. Itulah anda dan saya yang percaya kepada Kristus yang mempersembahkan diriNya demi membenarkan kita dari dosa-dosa. Karena kebenaran sesungguhnya hanya padaNya saja. Maka tidak ada seorangpun yang layak menghakimi satu kepada yang lain, karena tidak seorangpun yang menjadi sumber kebenaran sejati. Lalu darimanakah orang-orang dapat menemukan kebenaran? Martin Luther pernah membahas kebenaran mutlak apa yang bisa digunakan pada masa abad 16, yaitu perkataan pemimpin gereja dan Konsili. Martin Luther mengatakan tidak ada di antara keduanya yang layak disebut benar apalagi disejajarkan dengan Kristus. Sebab pemimpin gereja dan keputusan Konsili pun bisa saja salah. Lalu Luther mengatakan bahwa kebenaran yang bisa kita lihat dan baca hanyalah Firman Tuhan di dalam Alkitab.

Maka itulah yang ingin ditekankan juga melalui Firman Tuhan hari ini bapak, ibu saudara/i. setiap pribadi kita pasti selalu menginginkan perlakuan baik dari orang lain. Mengasihi, memberi, suka menolong, perduli, dan lain-lain. Adalah hal-hal yang ingin orang lain agar lakukan kepada kita. Kata pertama di dalam ayat ini adalah kata “Berilah”, adalah sebuah kata perintah kepada siapapun yang membaca dan mendengarnya, termasuk anda. Setiap orang yang menerima kata ini baiknya ia segera menerima perintah ini dan melaksanakannya. Karena dengan perbuatan ini pulalah anda akan dipedulikan orang lain untuk mau memberi kepada anda. Namun, kita garis bawahi dulu, bahwa ayat ini tidak menyebutkan orang yang saling memberi itu adalah orang yang sama. Jadi bukan soal siapa orangnya, tetapi apakah anda sudah memberi? Apakah anda sudah melakukan perintah itu?

Lagi disebutkan bahwa orang yang mau memberi dengan takaran yang padat dan berlimpah akan dicurahkan ke dalam ribaannya. Allah sangat mengapresiasi perbuatan-perbuatan baik yang kita lakukan, karena kita menggambarkan Allah yang hidup di dalam diri kita. Itulah yang Allah ingin kita lakukan, meski tidak membenarkan kita dari dosa-dosa namun perbuataan baik ini tidak pernah menjadi sia-sia. Karena perbuatan baik yang kita lakukan akan diukurkan kembali kepada kita atau bahkan Allah akan memberikan lebih dari yang telah kita ukurkan.

Oleh karena itu sangat perlu hati-hati sekali, sering sekali kita cenderung lebih pandai menasihati orang lain, daripada menasihati diri kita sendiri. Cenderung melakukan kebaikan kepada yang melakukan kebaikan kepada kita. Lebih sering menuntut orang lain daripada menuntut diri sendiri untuk melakukan perbuatan baik. Kata pertama ayat ini mengajak kita agar memulainya terlebih dahulu dari diri kita sendiri, tanpa mengharapkan balasan baik dari orang yang sudah kita beri.

Kiranya Allah semakin menguatkan kita untuk menyatakan FirmanNya yang hidup di dunia ini, melalui berbagai bentuk perbuatan kasih bagi sesama. Amin.

Doa Penutup: Mari kita berdoa! Ya Allah, kami kembali mengucap syukur atas FirmanMu hari ini. Terima kasih atas bimbinganMu. Ajarlah kami ya Allah agar berbuat baik untuk menyatakan Allah yang hidup di dalam kami. Tolonglah kami memberi diri kami dibentuk menjadi orang-orang yang terlebih dahulu menghidupi Firman Tuhan yang telah Engkau izinkan kami baca melalui Alkitab di zaman ini. Segala pengajaranMu yang mulia kami menemukannya disana. Ya Allah berkatilah kami senantiasa, khususnya di masa –masa awal tahun ini, kiranya kami dapat merenungkan betapa besar KasihMu, pengajaran dan pengorbananMu demi keselamatan kami dari dosa-dosa. Kami mohon ampun ya Tuhan, melalui nama anakMu Yesus Kristus, kami berdoa. Amin.

 C.Pdt. Mega Masria, S.Th- Melayani di Kantor Sekretaris Jenderal HKBP

Pustaka Digital