Kunjungan Pastoral Kadep Marturia ke HKBP Simpang Marindal Medan

Kepala Departemen Marturia HKBP Pdt. Dr. Anna Ch. Vera Pangaribuan melayani ibadah minggu Quasimodogeniti di HKBP Simpang Marindal Ressort Simpang Marindal Distrik X Medan-Aceh pada Minggu (28/4/2019). Ibu Kadep melayani ibadah pada pukul 08.30 wib, ibadah berbahasa Indonesia. Kehadiran jemaat pada minggu ini diperkirakan kurang lebih 400an jiwa, dengan ibadah yang diiringi musik yang baik yang berkolaborasi dengan pemandu nyanyian atau song leader ibadah pagi. Ibadah dimulai dari doa pemberangkatan dari kantor gereja, kemudian barisan prosesi pelayan menuju gedung gereja dari gedung lantai dua menuju gedung yang dilantai pertama. Ibadah berjalan dengan baik dan sangat singkat, sebab sampai acara warta jemaat tidak ada sama sekali paduan suara yang mempersembahkan lagu pujian di ibadah minggu pagi ini. Ibadah masih dilakukan di gedung sekolah minggu, sebab HKBP Simpang Marindal masih dalam proses pembangunan yang sudah berjalan beberapa tahun yang lalu.

Dalam khotbah, sama seperti biasa ibu kadep memberikan penjelasan mengenai pelayana Marturia kepada jemaat. Pelayanan marturia adalah kesaksian jemaat akan berita sukacita atau kebenaran firman Allah di dalam kehidupan kita sehari-hari. Itulah penginjilan yang secara terus menerus di dalam kehidupan kita dari dulu sampai saat ini. Itulah tugas kita bersama sebagai orang percaya di tengah-tengah dunia ini. Dalam pelayanan Marturia juga melayani dibidang ibadah dan musik ditengah-tengah gereja kita. Pelayanan ini juga kita kembangkan melalui jemaat membantu jemaat, seperti batuan keyboard yang kita sampaikan kepada jemaat yang tidak mampu membeli keyboard. Dana bantuan itu barasal dari jemaat yang mampu, baik dari jemaat maupun dari pribadi. Apabila kita, tergerak untuk membantu pelayanan Marturia baik dibidang Zending maupun ibadah dan musik, mari kita mulai dari saat ini, baik skala jemaat, resort, distrik maupun hatopan dibidang SDMnya dan dana.

Khotbah  dari YOHANES 21 :15 - 19, Saudara/i Yang terkasih dalam Tuhan Yesus Kristus, Baru saja kita memperingati hari paskah  minggu yang lalu dengan tokoh Tomas. Pesan alkitab pada saat itu adalah "Berbahagialah mereka yang tidak melihat namun percaya". Sedangkan pada minggu ini tokoh alkitab adalah Petrus. Petrus mengingatkan kita semua adalah seorang yang menghianati Yesus.

1.Ketika seorang perempuan bertanya kepada Petrus, Bukankah engkau juga murid orang itu? Jawab Petrus bukan! (Yoh 18 : 17)

  1. Kata orang-orang mereka disitu juga kepadanya: "Bukankah engkau juga MuridNya?

Petrus menyangkalnya katanya "Bukan"!

3.kata seorang hamba imam orang besar, seorang keluarga dari hamba yang telinganya dipotong Petrus: "Bukankah engkau melihat ditaman itu bersama-sama dengan Dia?

Maka Petrus Menyangkalnya sebelum ayam berkokok. Tiga kali penyangkalan Petrus itu mengingatkan kita pada nas khotbah ini bahwa tiga kali Yesus menanyai Petrus "Apakah engkau mengasihi Aku? "

Tiga kali Petrus menjawab "Ya aku mengasihiMu".

Mengapa sampai 3 kali Yesus bertanya?

  1. Yesus meminta kejujuran dari Petrus akan komitmen mengikutNya karna tahu akan kelemahan.

Yesus memberi pesan kepada Petrus untuk mengembalakan domba-dombaNya dengan penuh kasih

  1. Yesus menyadarkan Petrus betapa pentingnya mengasihi Tuhan itu dalam menjalankan tugas penggembalaan. Dengan kata lain, bahwa hanya yang memiliki cinta kasihlah yang pantas menjadi gembala gereja. Jhon calvin didalam institusinya mengatakan bahwa kasih yang kukuh dan hati yang hanya sedikit diatas perasaan tidak peduliadalah sesuatu yang tidak bileh diberikan kepada Tuhan.

Dengan nas ini kita diingatkan bahwa :

  1. Dia Tuhan kita memahami keberadaan kita masing-masing. Dia memanggil kita dan memberikan apa yang sanggup kita pikul (1 Korint 10 : 13) bahwa pencobaan yang kita alami hanya pencobaan biasa yang tidak melibihi kekuatan manusia.
  2. Dituntut pertumbuhan iman menuju kedewasaan dapat terjadi dalam kehidupan orang percaya (Efesus 4 : 13, "Sampai kita semua telah mencapai kesatuan iman dan pengetahuan iman tentang Anank Allah, kedewasaan penuh dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus.

3.Tugas panggilan sebagai orang percaya untuk menggambalakan apa yang telah diberikan Tuhan,  contoh sebagai guru menjadi gembala terhadap yang diajarkan, orangtua menjadi gembala ditengah-tengah anak-anak,  menjadi gembala ditengah-tengah  bangsa yang dipimpin seorang penatua/parhalado menjadi gembala ditengah-tengah jemaat.

Bagaimana mengimplementasikan kasih itu ditengah-tengah pengembalaan itu sendiri? Memelihara/care, Menjaga dari serangan lawan dan Mendoakan

Bahkan sebaliknya menjadi pemimpin duniawi haus akan kekuasaan,  mencari keuntungan/kesenangan pribadi. Itu hrs ditinggalkan.

Bagaimanakah kasih itu bisa melekat dalam kehidupan seorang gembala?  Adalah seperti nama minggu ini adalah minggu Quasimodogeniti yakni sebagai mana seorang bayi yang baru lahir tergantung dengan air susu ibu, demikianlah ketergantungan kepada Yesus Kristus yang telah bangkit itu menjadi findasi iman seseorang. Demikian juga yang ditekankan dalam topik minggu ini adalah Setia Mengikut Yesus merupakan panggilan hidup orang percaya sesungguhnya. Sebagaimana pada akhirnya Petrus beroleh kesempatan untuk memperbaiki kesalahan-kesalahannya dimasa lalu dan kembali beroleh kepercayaan untuk melayani sampai akhir hidup. Sehingga terwujud sebagaimana dikatakan dalam Mat 16 :  18, "Engkau adalah Petrus dan diatas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaatKu dan alam maut tidak akan menguasainya. amin

Setelah ibadah selesai, seperti biasa ibu kadep dan pelayan liturgi membarikan salam selamat hari minggu kepada jemaat yang akan hendak pulang dari gereja. Sebelum ibu kadep melanjutkan pelayanan, ibu kadep mohon undur diri dari kantor gereja kepada seluruh parhalado. Kiranya melalui pelayanan ibu kadep minggu ini memberikan dampak dan pengaruh yang baik bagi jemaat untuk selalu ber-zending. Kerajinan dan ketaatan jemaat untuk mengikuti ibadah serta kebaktian lingkungan tetap terpeliharan dengan baik. Sehingga jemaat semakinn teguh mempertahankan keyakinannya melalui aktivitas kehidupannya setiap hari. JLS

 

 

Pustaka Digital