Membangun Komitmen Hidup (Materi Kepala Departemen Koinonia Pada Konferensi Naposobulung HKBP Tahun 2020)


Sebanyak 69 orang naposobulung yang berasal dari 24 Distrik HKBP hadir dalam perhalatan akbar yang di selenggarakan oleh Konferensi Naposobulung HKBP, kegiatan ini berlangsung pada tanggal 17-19 November 2020 bertempat di Seminarium HKBP Sipoholon, Tarutung-Sumatera Utara.

Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Ompui ephorus HKBP dan didampingi oleh bapak kepala Departemen Koinonia HKBP sebagai pimpinan yang membidangi kategorial-kategorial pelayanan.


Membangun komitmen hidup untuk menjadi Naposobulung yang visioner kedepan menjadi arah penyampaian sessi yang disampaikan oleh bapak Kepala Departemen Koinonia HKBP pada Konferensi Naposobulung (18/11). Topik itu beliau angkat dari tema Sinode Godang ke-65 yang segera akan dilaksanakan di desember ini yaitu : Aku melupakan apa yang telah dibelakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku (Flp 3:13).

Pemaparan yang disampaikan beliau berangkat dari 3 dimensi waktu yang selalu ada, yaitu masa dahulu (masa yang telah dilewati dan tidak dapat diulang), masa kini (masa dimana kita melakukan sesuatu untuk menjadi masa lalu) dan masa depan (masa yang akan terjadi kelak menjadi masa kini pada waktunya). Penekanan beliau kepada Naposobulung seakan mengarahkan para naposobulung untuk Move on dan cepat bangkit serta lihai dalam melihan perkembangan serta perubahan waktu yang cepat berganti.

Kehidupan Paulus dipaparkan narasumber, dahulu menurut Paulus kebenaran  hanya dapat ditemukan dengan melakukan segala tuntutan hukum Taurat Perobahan terjadi setelah dia bertemu dengan Yesus Kristus (Kis 9). Kini, Paulus menjadi seorang rasul karena telah ditangkap oleh mentaati hukum taurat melainkan “kebenaran yang Allah anugerahkan berdasarkan kepercayaan”. Masa kininya adalah masa menerima pemberiaan Allah yaitu kebenaran yang dianugerahkan.Karena itu dia membangun sebuah komitmen kini, yang akan terus menjadi masa kini dalam hidupnya yaitu:“Yang kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya dan persekutuan dalam penderitaan-Nya, dimana aku menjadi serjupa dengan Dia dalam kematian-Nya supaya aku akhirnya beroleh kebangkitan dari antara orang mati”. (Flp 3:10-11). Visi, Paulus berlari-lari memasuki tujuan keselamatan ilahi, yaitu: “Panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus”.Paulus menyatukan 3 dimensi waktu dalam kekinian dirinya Yaitu: menyatu dengan Yesus Kristus, kini dan nanti, menyatu dalam penderitaan, kematian dan kebangkitanNya.Dalam kondisi yang demikianlah Paulus menyatakan: “Aku melupakan apa yang telah dibelakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku”. Paulus melupakan pemahamannya dahulu atas kebenaran yang di dasarkan pada hukum Taurat. Kini dia memasuki babak kehidupan baru menerima kebenaran sebagai anugerah Allah dalam iman. Demikianlah konteks alkitabiah yang disampaikan beliau.


Berangkat dari tiga dimensi, narasumber juga mengarahkan bahasannya kepada konteks kehidupan di tengan-tengah dunia dan wilayah Taput dan kehidupan Naposobulung.  Beliau berkata, duulu kemajuan dan perkembangan dunia ditentukan oleh kota-kota besar dan kota-kota industri. Desa menjadi supporting terhadap kehidupan kota. Kini, setiap sudut dunia dapat menjadi pergerakan kemajuan dan perobahan dunia. Setiap orang yang mampu melahirkan produk unggulan di manapun berada dapat mengalirkan perkembangan keseluruh dunia.Dulu, Tapanuli menjadi tempat kelahiran dimana setiap orang dirindukan keluar kota (marserak) untuk menggapai kemajuan. Kini, Kemajuan telah datang ke Tapanuli dan ke setiap sudut dunia ini. Tapanuli sebagai awal kekristenan orang Batak harus menjadi pusat pergerakan Kristen Batak yang telah didukung oleh perkembangan tekhnologi Modern.

Dikalangan Naposobulung, Dulu, Pemuda Gereja adalah pewaris penerus generasi dari apa yang telah dilakukan oleh para orang tua. Kini, Pemuda gereja menjadi pencipta dan penentu generasinya pada zamannya. Dulu, kehidupan ditentukan oleh para pemimpin untuk diikuti oleh orang-orang yang dipimpinnya. Kini, kehidupan ditentukan oleh jaringan bersama oleh setiap anggota yang ada di dalamnya. Dulu, kehidupan diarahkan oleh mereka yang memimpin untuk mencapai tujuan yang dkitentukan. kini, arah kehidupan ditentukan secara bersama dalam dinamika perobahan yang sangat cepat, terang Pdt. Dr. Martongo Sitinjak.

Pelayanan di era digital khususnya bagi gerenasi muda harus diperbaharui. Ruang partisipasi yang lebih luas bagi para pemuda menjadi sebuah keharusan dimana pemuda menemukan dan membentuk model bergereja baru menurut kebutuhan mereka. – new church. Kiranya para Pemuda HKBP, harus memiliki jaringan persekutuan dari setiap sudut dunia di mana HKBP berada,  mempunyai ruang creatifitas untuk membangun berimannya sesuai dengan zamannya untuk tetap berpegang teguh pada Yesus Kristus, menemukan metode koinonia, marturia dan diakonia yang baru dengan percepatan era digital, membuka diri untuk Ruang Publik sebagai bagian dari zaman pluralistic, harap beliau.

Kadep Koinonia HKBP dengan tegas menyampaikan kepada peserta Konferensei Naposobulung kiranya Pemuda HKBP ditengah bangsan dan diruang public dapat

  1. Membangun narasi perdamaian dan kemurahan Allah di semua media yang menjangkau publik untuk membangun kebersamaan yang adil dan damai. (koinonia)
  2. Memberitakan kabar baik kepada orang miskin, buta, tawanan dan tertindas (Luk 4:18-19) dengan membangun ruang bagi  mereka yang di eksklusi dalam masyarakat agar suara mereka didengar dan diangkat secara terbuka untuk mendapat akses yang adil dalam ruang publik agar mereka menjadi bagian dari inklusi. (diakonia)
  3. Menyaksikan anugerah Allah di dalam pemberitaan dan pelayanan kepada publik, dengan membangun jiwa sosial murah hati. (marturia)
  4. Membuka diri untuk interaksi sosial pluralistis dalam kesadaran iman: “Kristus telah mati karena dosa-dosa kita” (1 Kor 15:3); Dia benar-benar Juruselamat dunia (Yoh 4:42). –Global mission

Bangkitlah Naposobulung HKBP dalam meningkatkan pelayanan Hurianya dan memberitakan kabar baik ditengah-tengah dunia dan di HuriaNya. Masitangiangan, Masihaposan dan Masiurupan ma angka naposobiulung huriaNa songon motto ni Naposobulung HKBP, Horas.