Minggu Kemitraan HKBP Distrik X Medan-Aceh & Distrik Evangelische Kirchenkreis An der Agger

HKBP Distrik X Medan-Aceh berdiri pada tanggal 28-30 November 1951 bersamaan dengan Sinode Godang HKBP di Seminarum Sipoholon, Tarutung. Pada Tahun 2020, distrik ini genap berusia 69 tahun dan sudah menaungi 161 gereja, 1 persiapan gereja, 2 tempat ibadah non-gereja, dan 3 pos pelayanan yang terhimpun dalam 68 resort dan 2 persiapan resort. Jumlah keseluruhan jemaat yakni 46.021 kepala keluarga atau 182.219 jiwa yang tersebar di wilayah Kota Medan, Kabupaten Deli Serdang, Kabupaten Karo dan Banda Aceh. HKBP Distrik X Medan-Aceh juga memilik kerja sama dengan beberapa badan religius lokal, nasional dan internasional. Untuk badan religius internasional, HKBP Distrik X Medan-Aceh telah menjalin kemitraan dengan salah satu gereja evangelis di Jerman yaitu Evangelische Kirechenkreis An der Agger.

Kemitraan ini sudah berjalan sejak tahun 1984. Tujuan dari kemitraan ini adalah untuk saling menguatkan, saling mendoakan, saling peduli dan saling mengunjungi. Buah dari kemitraan ini, kedua distrik telah melakukan berbagai program, salah satunya adalah melakukan ibadah Minggu Kemitraan. Pada tahun ini ibadah Minggu Kemitraan antara Distrik X Medan-Aceh dan Distrik Evangelische Kirchenkreis An de Agger diadakan pada tanggal 7 November 2021 secara virtual. Ibadah dilaksanakan dari Gereja HKBP Sidorame, Resort Medan Timur, Indonesia dan dari Gereja Evangelische Kirche Gummersbah, Jerman.


Praeses HKBP Distrik X Medan-Aceh, Pdt. Henri Napitupulu, M.Th, dalam khotbahnya mengingatkan dan mengajak umat untuk selalu setia, bertahan dan tidak surut untuk mengikut Dia, walaupun menghadapi kondisi dan situasi yang mengancam seperti pandemi Covid-19 saat ini. Kita harus selalu setia berjalan dalam terang-Nya, selalu hidup di dalam firman-Nya, dan bersekutu di dalam kebenaran-Nya. Sementara Praeses Ev. Kirchenkreis An der Agger, Pfarrer Michael Braun, menyampaikan dalam khotbahnya: Tidak selamanya akan ada kesuraman untuk negeri yang sedang terhimpit. Kalau dahulu Tuhan merendahkan tanah Zebulon dan tanah Naftali, maka di kemudian hari Ia akan memuliakan jalan ke laut, daerah seberang sungai Yordan, serta wilayah bangsa-bangsa lain. Orang-orang yang berjalan dalam kegelapan melihat cahaya yang besar, dan cahaya itu bersinar terang di atas mereka yang tinggal di negeri yang gelap. Di masa sekarang, cahaya bukan lagi masalah. Kita dapat menghidupkan "lampu" sebanyak yang kita inginkan. Jika diambil gambar dari luar angkasa, maka di Eropa maupun di Asia, di Gummersbach maupun di Medan, lautan cahaya menyinari di malam hari. Kegelapan hanya tampak di atas lautan dan di kutub-kutub. Tetapi "cahaya" yang dimaksud Yesaya bukan cahaya yang demikian. Cahaya Yesaya adalah Tuhan, yang tidak menyinari rumah tetapi menyinari hati, terlebih bagi mereka yang hatinya gelap.


Kedua pimpinan distrik ini juga berharap agar hubungan kemitraan dapat terus terawat, sehingga dapat melanjutkan dan mengembangkan program-program pelayanan. Kiranya segala program kemitraan dapat menumbuhkan dan menyemangati kehidupan spritual jemaat yang ada di masing-masing distrik.


Kepala Biro Mitra HKBP, Pdt. Sondang Napitupulu, M.Th, turut menghadiri ibadah secara virtual. Pengurus Mitra HKBP Distrik X Medan-Aceh, beserta Ketua, Pdt. Manapar M Panjaitan, M.M., St. Junico Purba, Marlon Sitinjak, Anna Sihombing, Donna P Parapat bersama Pendeta Resort Medan Timur, Pdt. Pantas Parapat, M.Th., seluruh Sintua dan jemaat HKBP Sidorame.