Minggu VI Setelah Trinitatis Sekaligus Pesta Jubileum 25 Tahun HKBP Immanuel Tomuan, Resort Immanuel Tomuan, Distrik V Sumatera Timur
Minggu, 07 Juli 2024, Kepala Departemen Koinonia HKBP, Pdt. Dr. Deonal Sinaga melayankan khotbah Minggu VI Setelah Trinitatis sekaligus Pesta Jubileum 25 Tahun HKBP Immanuel Tomuan, Resort Immanuel Tomuan, Distrik V Sumatera Timur. Rangkaian pesta jubileum dimulai pukul 09.00 WIB dengan prosesi dari rumah Op. Asido Ambarita, yang berjarak sekitar 200 meter dari gedung gereja. Praeses HKBP Distrik V Sumatera Timur, Pdt. Maurixon Silitonga, M.Th., melayani sebagai liturgis, sedangkan Pendeta HKBP Resort Immanuel Tomuan, Pdt. Paian Manurung, S.Th., melayani sebagai pembaca warta. Sebelum arak-arakan prosesi memasuki gedung gereja, Kepala Departemen Koinonia HKBP terlebih dahulu menandatangani prasasti peringatan Jubileum 125 Tahun HKBP Immanuel Tomuan.
Seusai pembacaan warta jemaat, sejarah HKBP Immanuel Tomuan dibacakan. Menurut pembacaan itu diuraikan, bahwa cikal bakal HKBP Immanuel Tomuan berdiri pada masa terjadinya konflik HKBP Tahun 1993, yang memisahkan diri dari HKBP Tomuan. Sejumlah jemaat menginisiasi kebaktian tersendiri berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain. Awalnya disepakati berkebaktian bersama dengan jemaat HKBP Siantar Kota yang memakai gedung Aula STT HKBP di Jalan Sang Nawaluh, yang jaraknya dari pemukiman warga jemaat sekitar 1-2 km. Peristiwa ini terjadi selama tahun 1993-1994. Lalu terjadi sebuah peristiwa dimana jembatan Palapa yang menghubungkan daerah Tomuan ke Siantar Kota terputus. Maka Parhalado dan warga jemaat menyepakati kembali untuk berpindah tempat kebaktian, yakni di halaman rumah St. P. P. Simanjuntak (Alm) di Jln. Mangga Ujung, dengan memakai tenda, peristiwa ini berlangsung hingga awal Januari 1995. Melihat situasi yang begitu merepotkan untuk membenahi tempat kebaktian, keluarga Dr. Hot Asi Napitupulu (Pomparan Ompu Saut Napitupulu) menawarkan rumahnya yang sudah kosong untuk dipakai tempat kebaktian secara reguler, yang letaknya berhadapan dengan gereja HKBP Tomuan. Maka berpindah lagi tempat kebaktian ke Jln. Siatas Barita sejak Januari 1995. Pada tahun 1999 pasca rekonsiliasi HKBP, jemaat di HKBP Tomuan tidak menemukan titik temu dan kesepakatan antara jemaat pargodungan dengan warga jemaat yang sempat memisahkan diri berkebaktian, maka warga jemaat yang berkebaktian di parlapelapean ini sepakat untuk mencari lahan dan mendirikan bangunan sederhana sebagai gedung gereja. Pada tanggal 4 Juli 1999 merupakan kebaktian pertama yang dilaksanakan di gedung baryu itu dan menjadi tanggal berdirinya HKBP Immanuel Tomuan. Sejak saat itu perkembangan demi perkembangan terus terjadi, baik secara fisik maupun dalam aspek pelayanan.
Saat ini jemaat HKBP Immanuel Tomuan terdiri dari 401 KK, atau sekitar 1.443 jiwa, terbagi ke dalam lima sektor yang dilayani 16 orang sintua (tujuh orang diantaranya adalah perempuan). Jumlah Anak Sekolah Minggu sebanyak 136 orang, Remaja terdiri dari 164 orang, naposobulung sebanyak 538 orang. Saat ini Jemaat HKBP Immanuel Tomuan dipimpin oleh Pdt. Paian Manurung, S.Th., dan dibantu oleh Bvr. Hot Mauliate Simanungkalit.
Dalam khotbahnya, Pdt. Deonal Sinaga menyampaikan, “Jahowa Debatanta do partanobatoanta, musunta ingkon talu do dibaen pangondinganta; Ianggo musu i, ima sibolis i, jorbut do tahi ni, mangago jolma i; ndang dapot na mangatup…Gok begu pe portibion na naeng mamorgak hita, nda tung mabiar hita on ai ingkon monang hita. Ai nang tarrimas pe siblois i tahe, ndang habiaran be, ai nang sahata pe, tuk do manaluhonsa.” Satu pernyataan iman yang singkat dan jelas. Tidak teleng aling-aling. Tak ada bimbang dan ragu. Dengan keyakinan yang pasti, melangkah dengan iman. Bersama Tuhan orang beriman dapat melalui berbagai gelombang kehidupan: tantangan, rintangan dan ancaman yang paling berbahaya, sekali pun dalam status “Vogelfrei” seperti Martin Luther, dia bisa aman, nyaman dan damai, karena Tuhan Bentengnya – Jahowa Debata partanobatoanna. (DK-NXC)