Pelayan(an) Berbasis Database, "Data is the New Oil"

Pada Senin, 6 Mei 2024, Kepala Balitbang HKBP, Pdt. Jhon Kristo Naibaho, memberikan materi pada Pelatihan Kompetensi Calon Pelayan HKBP, di Auditorium Seminari Sipoholon. Peserta pelatihan yang hadir berjumlah 116 orang, terdiri dari Calon Pendeta, Calon Guru Huria, Calon Bibelvrouw, dan Calon Diakones. Materi yang disampaikan oleh Kabalitbang HKBP berjudul: Pelayan(an) Berbasis Database. Sebelum sesi dimulai, Jhon Kristo, dibantu Pdt. Ondy Siagian, meminta para peserta mengisi survei yang sudah disediakan lewat google form. Peserta diminta menjawab beberapa pertanyaan. Data-data ini nanti akan dikelola untuk menjadi bahan improvement bagi pengembangan pelaksanaan pelatihan kompetensi.


Sebagaimana yang kita tahu, di era digital saat ini, data menjadi sumber daya yang sangat berharga. Tanpa data, kita akan seperti petinju yang sembarangan memukul. Sebaliknya, dengan data yang baik, sebuah organisasi seperti gereja akan sangat terbantu untuk memetakan pelayan dan melihat masa depan. Kebutuhan akan data yang reliable (dapat diandalkan) dirasakan semakin mendesak setelah HKBP memasuki era sentralisasi keuangan sejak Januari 2023 lalu. 

Dalam pemaparannya, Jhon Kristo Naibaho mengatakan, tujuan dari materi ini, ialah agar para calon pelayan memiliki mindset pelayanan yang berbasis data. Melalui database, para pelayan dapat mengembangkan berbagai bentuk pelayanan yang segar dan baru di gereja yang mereka layani. Selain itu, data-data yang didapat melalui evaluasi akan sangat berguna bagi para pelayan untuk mengembangkan diri. Pelayan yang berbasis data tidak alergi terhadap kritik dan evaluasi. Selama ini, kita tidak pernah tahu secara persis jumlah anggota jemaat HKBP. Salah satu penyebabnya, huria yang menggunakan database masih di kisaran 38%. Oleh sebab itu, pada kesempatan ini, Jhon Kristo Naibaho meminta agar semua calon pelayan nantinya ikut bertanggung jawab merampungkan database huria, agar kita benar-benar tahu potensi gereja HKBP yang sesungguhnya. 


Selain mengenai database, Jhon Kristo juga menyampaikan pentingnya budaya baru dan motivasi yang tulus dalam melayani gereja Tuhan. Di era sentralisasi keuangan, menurut Jhon Kristo, kita tidak dapat lagi melayani secara business as usual. Sebagaimana diputuskan Sinode Godang ke-66 HKBP tahun 2022, tujuan utama sentralisasi keuangan ialah: Pahinsathon Panghobasion. Oleh sebab itu, seluruh pelayan harus bekerja sungguh-sungguh mengembangkan pelayanan secara kreatif, inovatif, dan dedikatif. Jika pelayanan berkembang dengan baik, maka warga gereja akan menyambutnya dengan aktif di gereja dan hadir pada kebaktian-kebaktian. Kehadiran warga gereja ini akan berbanding lurus dengan jumlah pelean. Pelean yang meningkat itu yang kemudian digunakan untuk lebih mengembangkan pelayanan.


Sesi satu dan dua ini kemudian diakhiri dengan doa oleh salah satu peserta, Chandra Sitorus. Pelatihan kompetensi calon pelayan ini masih berlangsung sampai Juli yang akan datang. Kita harapkan para calon pelayan mendapatkan bekal ilmu yang memadai sebelum mereka turun ke dunia pelayanan nantinya. (Balitbang/TIK)


Pustaka Digital