Renungan Harian HKBP | 12 Mei 2023

Doa Pembuka: Allah Bapa yang kami sembah di dalam AnakMu, Tuhan Yesus Kristus, terima kasih atas penyertaan dan kesehatan yang Engkau berikan kepada kami hingga hari ini. Pada saat ini kami akan mendengarkan FirmanMu, kiranya engkau menyertai hati dan pikiran kami sehingga kami dapat memahami firmanMu dan menjadi pelita bagi kehidupan kami. Dalam Kristus Yesus kami berdoa dan mengucap syukur, Amin. 

Nats Renungan: Wahyu 3:10 ”Karena engkau menuruti firman-Ku, untuk tekun menantikan Aku, maka Aku pun akan melindungi engkau dari hari pencobaan yang akan datang atas seluruh dunia untuk mencobai mereka yang diam di bumi”

Saudara-saudari yang terkasih dalam Tuhan Yesus Kristus. Membicarakan tentang kata setia pastilah menunjukkan sebuah komitmen, tekad yang mewujud dalam perbuatan dari diri kita sendiri. Dalam bahasa Yunani, kata “setia” disebut dengan pistos dan dalam bahasa Inggris disebut sebagai faithful, dimana kata tersebut dipakai sebagai gambaran orang yang memegang iman dengan teguh, orang yang memiliki iman sekaligus kesetiaan dalam mempertahankan imannya. Salah satu gambaran tentang kehidupan kesetiaan orang percaya ditunjukkan melalui kehidupan jemaat Filadelfia, yang menunjukan kesetiaan rohani mereka dengan menuruti firman Tuhan dan tidak menyangkal namaNya (Why 3:8). Senada dengan itu, perkataan Tuhan Yesus dalam Matius 26:41 menjelaskan bahwa kita harus berjaga-jaga dan berdoa, supaya jangan jatuh terhadap pencobaan yang diberikan oleh dunia ini, karena roh memang penurut tetapi daging lemah. Jemaat Filadelfia dituntut untuk merealisasikan imannya kepada Kristus dalam suatu tindakan yang nyata, yaitu dengan menuruti atau menaati (Yun.: eteresas) firman Tuhan berdasarkan ketekunan (Yun.: hupomone) Kristus. Sikap ketaatan dalam menuruti firman Kristus yang dihidupi oleh jemaat Filadelfia memungkinkan mereka menjadi suatu jemaat yang kuat dalam iman, teguh dalam pengharapan dan senantiasa berbuah dalam melakukan berbagai perbuatan yang dikehendaki Tuhan. 

Wahyu yang diterima rasul Yohanes dan ditujukan kepada jemaat Filadelfia (sebagai salah satu dari tujuh jemaat sebagai alamat dari wahyu ini) menunjukkan suatu nada yang positif, dimana di ayat 8 dikatakan: “Aku tahu segala pekerjaanmu: lihatlah, Aku telah membuka pintu bagimu, yang tidak dapat ditutup oleh seorang pun. Aku tahu bahwa kekuatanmu tidak seberapa, namun engkau menuruti firmanKu dan engkau tidak menyangkal namaKu”. Pernyataan ini hendak menekankan tentang kesungguhan jemaat Filadelfia pada saat itu dalam menghadapi berbagai rintangan, cobaan maupun penganiayaan yang mereka hadapi sebagai konsekuensi dalam mempertahankan imannya kepada Tuhan Yesus Kristus. Oleh sebab itu salah satu perwujudan ketaatan kepada firman Tuhan yang dilakukan oleh jemaat Filadelfia adalah melalui kekudusan hidup jemaat, sebab Dia yang memberikan firman tersebut adalah Yang Kudus dan Yang Benar (band. 3:7). Kekudusan hidup jemaat dilakukan dengan mencerminkan atau menyatakan kekudusan Kristus. Jemaat Filadelfia yang sebagai jemaat yang telah dipilih dan dipisahkan Allah dari dunia ini oleh kuasa darah Kristus, mempunyai tugas untuk menyatakan penghakiman Allah yang tidak pernah berkompromi dengan dosa dan kejahatan manusia (band. kata Yunani peirasai tous katoikountas epi tes ges, menguji mereka yang tinggal di bumi). Dalam kitab Wahyu ini, pencobaan yang diberikan kepada jemaat Filadelfia bukanlah hal yang pertama sekali disebutkan, namun terdapat 11 kali frasa “menguji” kepada mereka yang diam bumi (Why 3:10, 6:10, 8:13, 11:10 (dua kali), 13:8, 12 dan 14 (dua kali) serta 17:2 dan 8). Melalui pernyataan ini ditunjukan kepada kita bahwa masih ada orang-orang yang belum diselamatkan selama masa kesengsaraan dan dengan tegas ingin menunjukkan masih ada orang-orang yang menolak Tuhan, masih mengikuti kejahatan dan menunjukkan sikap kebencian terhadap Tuhan. Namun kepada setiap orang yang menaati firman Tuhan dan tidak menyangkal namaNya maka Tuhan akan melindungi setiap orang percaya dari hari pencobaan atau hari penganiayaan yang akan datang. Kata ”akan melindungi” (Yun.: teresoo) dipakai untuk menunjukkan pemeliharaan atau perlindungan Kristus secara rohani. Pemeliharaan rohani dalam arti bahwa jemaat yang tetap hupomenein (bertekun) sampai pada akhirnya akan mendapat jaminan selamat dalam pemeliharaan ilahi (band. Yoh 17:15). Dengan kata lain, kata teresoo (akan melindungi) dipakai untuk menunjuk pada jaminan Kristus, yaitu kehidupan kekal.

Kembali pada ayat 8, terdapat pernyataan yang sangat penting, yakni: “Lihatlah Aku telah membuka pintu bagimu”, dimana kata ini dipakai dalam bentuk perfect tense. Hal ini berarti Allah menunjukkan peristiwa baru bagi jemaat Filadelfia pada saat itu, yang menekankan Allah hadir membukakan pintu anugerah dan pertolonganNya bagi jemaat tersebut. Pernyataan ini sekaligus menekankan pada kita yang hidup pada saat ini bahwa pintu anugerah dan pertolongan Allah selalu terbuka pada siapapun orang yang mau datang untuk memohon perlindungan dan pertolongan dariNya. Jika kita selalu bersandar pada kuasa dan kasih Tuhan, maka Dia akan memberikan jaminan pertolongan kepada kita sehingga kita senantiasa hidup dalam pengharapan kepada Dia, Sang Penolong kita. Oleh karena itu jangan pernah merasa takut, gelisah, maupun kuatir dalam menghadapi berbagai persoalan ataupun segala ketidakpastian, sebab pertolongan dan perlindungan dari Allah selalu ada dan terbuka bagi kita anak-anakNya yang dikasihiNya.

Selanjutnya terdapat keterangan yang menarik dalam ayat 9, dimana dikatakan, “Lihatlah, beberapa orang dari jemaah iblis, yaitu mereka yang menyebut dirinya orang Yahudi, tetapi yang sebenarnya tidak demikian, melainkan berdusta, akan Kuserahkan kepadamu. Sesungguhnya Aku akan menyuruh mereka datang dan tersungkur di depan kakimu dan mengaku bahwa Aku mengasihi engkau”. Dari ayat ini kita mendapatkan informasi tentang beberapa ajaran palsu yang berupaya mengacaukan dan melemahkan iman jemaat Filadelfia. Kota Filadelfia yang dibangun antara tahun 189-138 sM dimana melalui nama kota Filadelfia ini digambarkan tindakan kasih persaudaraan. Pada saat kota ini dianiaya dan dilanda ancaman bahaya oleh para pengacau, maka jemaat Filadelfia menunjukkan ketaatan, ketabahan dan ketekunan menantikan perlindungan Tuhan dan saat dilanda krisis tersebut mereka secara aktif masih memberitakan Injil dan senantiasa bertahan dalam setiap pencobaan. Dari ketaatan jemaat Filadelfia ini kita dapat belajar, bahwa ketika kita menghadapi berbagai persoalan, pencobaan dan berbagai bentuk rintangan serta ancaman, janganlah hanya mengandalkan diri kita sendiri, tetapi haruslah bersandar pada kuasa Tuhan melalui ketaatan melakukan firmanNya serta hidup dalam kekudusan untuk melaksanakan yang sesuai dengan kehendakNya. Oleh sebab itu dalam Wahyu 3:10 dikatakan, “Karena engkau menuruti firmanKu untuk menantikan Aku, maka Aku akan melindungi engkau dari hari pencobaan yang akan datang atas seluruh dunia untuk mencobai mereka yang diam di bumi”. Pernyataan ini jelas menunjukkan bahwa Tuhan berjanji kepada setiap orang percaya yang senantiasa hidup dalam kesetiaan, Tuhan akan melindungi dan memberikan pemulihan kepada mereka agar terhindar dari murka yang akan datang. 

Pada akhirnya, kita sebagai pengikut Kristus yang menjalani kehidupan di era digital yang ditandai dengan kemajuan teknologi yang sangat cepat seperti sekarang ini, mengharuskan kita menunjukkan jati diri kita sebagai pengikut Kristu yang setia, taat pada kebenaran firmanNya serta tahan uji terhadap berbagai persoalan, godaan dan pencobaan yang senantiasa dapat menerpa hidup kita. Tuhan telah menjanjikan perlindungan dan pemeliharaanNya terhadap setiap orang yang menaati firmanNya, sehingga kita orang percaya dapat berharap untuk menang atas segala pencobaan yang menimpa hidup kita selama di dunia ini. Pada saatnya kita akan diberikan mahkota (Yun.: stephanon) kehidupan dari Tuhan (3:11) dan mendapat kemenangan di dalam Dia yang memberikan kekuatan dan perlindungan bagi orang yang percaya dan setia pada firmanNya.

Doa Penutup: Ya Tuhan Allah Bapa kami, terima kasih atas sapaan firmanMu pada hari ini yang telah mendorong kami untuk hidup setia dan berpegang teguh dalam iman kepadaMu. Ajarlah kami senantiasa untuk hidup dalam kesetiaan dan ketaatan kami dalam firmanMu melalui tindakan nyata sehingga kami dapat beroleh kemenangan atas berbagai rintangan dan cobaan yang kami hadapi dalam hidup keseharian kami. Bimbinglah kami dalam menjalani hari-hari kami menurut teladan dan perbuatan kasihMu, sehingga kami dapat menjadi pengikut yang setia dalam namaMu sehingga pada akhirnya kami akan beroleh mahkota kehidupan yang Engkau berikan kepada orang yang bertahan dan setia sampai akhir. Dalam nama Tuhan Yesus Kristus, dengarlah doa permohonan kami. Amin.   

Pdt. Herwin P. Simarmata, M.Th.- Kepala Biro Kategorial Ama dan Lansia - Kantor Pusat HKBP, Pearaja-Tarutung 

Pustaka Digital