Renungan Harian HKBP | 16 Februari 2024

Memohon Belas Kasihan Allah

 

Doa Pembuka: Terpujilah Engkau Tuhan atas hari yang baru yang masih Tuhan berikan bagi kami saat ini, sebelum memulai segala aktivitas kami, terlebih dahulu kami hendak mendengarkan firmanMu agar apapun yang akan kami lakukan semuanya seturut dengan kehendakMu, di dalam Kristus Yesus kami berdoa, amin.

 

Firman Tuhan bagi kita hari ini Jumat, 16 Pebruari 2024, tertulis pada Mazmur 51:13, demikian bunyinya:

“Janganlah membuang aku dari hadapan-Mu, dan

janganlah mengambil roh-Mu yang kudus dari padaku!"

 

Bapak/Ibu, saudara/i yang dikasihi Kristus, Pertobatan akan terjadi jika kita mengakui dan menyadari dosa yang telah kita lakukan. Kita sadar telah melanggar perintah Allah dan memilih melakukan kehendak kita sendiri. Pengakuan atas perbuatan yang salah tersebut menjadi dasar bagi kita untuk memohon belas kasihan Allah mengampuni dosa kita lalu berjanji untuk tidak lagi mengulanginya dan hidup benar di hadapan Allah. Demikianlah yang terjadi pada Raja Daud, dia menyadari dosa yang telah dilakukannya dan memohon pengampunan dosa serta belas kasihan Allah. Berawal dari keinginannya memiliki Batsyeba, istrinya Uria, lalu Daud melakukan zinah yang mengakibatkan Batsyeba hamil. Tidak hanya sampai di situ, lebih jauh lagi, Daud merencanakan kematian Uria dengan mengatur penempatan Uria di barisan depan dalam pertempuran yang paling hebat sehingga setelah Uria mati, Daud dapat memperisteri Batsyeba. Menurut Daud, tidak akan ada yang tahu semua rencananya ini, namun, Allah sungguh mengetahuinya, dan tidak membiarkan Daud dalam dosanya sehingga Allah mengutus nabi Natan untuk menegur Daud. Setelah teguran Allah datang, Daud pun menyadari dosanya dan memohon belas kasihan Allah.

Jemaat yang dikasihi Kristus, penyesalan yang dialami Daud atas dosa yang telah dilakukannya, membuatnya sadar dan memohon belas kasihan Allah, lalu dia menaikkan doa permohonan pada Allah, dan Firman Tuhan bagi kita pada hari ini merupakan bahagian dari doa permohonan belas kasihan Allah dari Daud. Permohonan Daud yang pertama dalam ayat 3 ialah “Kasihanilah aku, ya Allah, menurut kasih setia-Mu, hapuskanlah pelanggaranku menurut rahmat-Mu yang besar!” Dia memohon belas kasihan Allah untuk menghapuskan pelanggarannya dan dilanjutkan lagi dengan pengakuan dosanya dan komitmen untuk hidup benar di hadapan Allah. Lalu diapun memohon agar Allah tidak menjadi marah dan menjauh darinya, maka diapun memohon Janganlah membuang aku dari hadapan-Mu, dan janganlah mengambil roh-Mu yang kudus dari padaku!"Daud berharap bahwa Allah tetap mengasihinya dan memberkatinya sebagai Raja yang memerintah umatNya.

Jemaat yang dikasihi Kristus, Firman Tuhan hari ini mau mengingatkan kita semua bahwa Allah adalah Allah yang maha Pengasih, panjang sabar dan penuh kasih setia. Tidak dibiarkanNya kita berada dalam dosa, tidak hukuman yang dirancangkanNya, melainkan pertobatan kita yang diinginkanNya. Hal ini diawali dari kesadaran atas dosa yang telah kita perbuat, pengakuan dosa, mohon pengampunan dan berjanji di hadapan Allah bahwa kita tidak akan lagi mengulanginya. Naikkanlah doa permohonan pada Allah, sujudlah memohon pengampunanNya, akuilah dosa-dosa yang telah kita lakukan, berjanjilah, bahwa kita tidak akan melakukan lagi dosa-dosa tersebut. Yakinlah, Tuhan adalah penyayang dan pengasih, panjang sabar dan berlimpah kasih setia (Mazmur 103:8). Amin.

 

Doa Penutup: Terima kasih Allah atas firmanMu yang mengingatkan kami semua agar mau menyadari setiap dosa dan pelanggaran yang kami perbuat, datang memohon belas kasihanMu dan hidup dalam pertobatan. Kami yakin dan percaya bahwa Engkau adalah Allah yang penuh kasih setia, oleh sebab itu, kami memohon pertolonganMu ya Allah, agar kami dimampukan hidup seturut dengan kehendakMu, dalam Kristus Yesus kami berdoa.

 

Anugerah Allah kita Yesus Kristus, kasih setia dari Allah Bapa dan Persekutuan Roh Kudus, kiranya menyertai saudara/i sekalian, Amin.



Pdt. Emilda Sibarani, S.Th- Melayani di Kantor Sending HKBP