Renungan Harian HKBP | 19 Mei 2023

Janji Tuhan Menenangkan Hati

 

 

Saudara-saudara yang terkasih dalam nama Yesus Kristus. Sebelum kita mendengarkan renungan firman Tuhan, marilah kita berdoa!

Doa pembuka: Ya Tuhan, Allah Bapa Kami yang baik. Kami mengucap syukur untuk penyertaanmu dalam kehidupan kami. Kami mohon Tuhan tetap menyertai kami dalam kehidupan hari ini. FirmanMu yang akan kami dengarkan, biarlah mengisi hati dan pikiran kami. Amin.

 

Renungan: Saudara-saudara yang terkasih, renungan harian bagi kita hari ini sesuai dengan Almanak HKBP, diambil dari Yohanes 14: 3. Demikian bunyinya:

Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamu pun berada.

Saudara-saudara terkasih, barangkali kita pernah merasakan suatu kekhawatiran ketika orang yang kita kasihi akan meniggalkan kita, apakah itu orang tua, saudara, sahabat atau yang lain. Kekhawatiran itu akan semakin besar karena mereka memiliki peran penting dalam kehidupan kita. Dengan demikian, ada perasaan bahwa ketika kita tidak bersama lagi dengan mereka, kehidupan kita akan terganggu, tidak lagi sama seperti sebelumnya.

Perasaan seperti itulah yang dialami oleh para murid Yesus di saat Yesus mulai memberitahukan bahwa saatnya sudah dekat bahwa Dia akan meninggalkan murid-murid itu. Yesus pada waktu itu  sedang makan bersama para murid-Nya, itu adalah perjamuan Paskah terakhir Yesus bersama murid-Nya. Dalam perjamuan itu Yesus memberitahukan banyak hal kepada murid, termasuk bahwa Ia akan pergi ke suatu tempat di mana para murid tidak dapat mengikuti-Nya ke sana. Para murid itu tidak dapat mengerti apa yang disampaikan Yesus. Maka, Simon Petrus yang dikenal dengan karakter yang meledak-ledak dengan cepat mengatakan bahwa Ia akan mengikut Yesus ke manapun Yesus pergi, bahkan Petrus bersedia memberikan nyawanya. Namun Yesus segera menegur Petrus dan mengatakan bahwa Petrus sendiri akan menyangkal-Nya sebanyak tiga kali.

Yesus meneguhkan hati para murid. Ia tahu bahwa para murid itu merasa gelisah dengan apa yang akan segera terjadi, terutama karena Yesus mengatakan bahwa Ia akan pergi. Yesus menenangkan mereka dengan memberitahukan bahwa tujuan kepergian-Nya adalah untuk menyediakan tempat bagi para murid, dan bahwa Yesus tidak akan meninggalkan mereka sebagai yatim piatu, tetapi memberikan jaminan bahwa Ia akan menyertai mereka, dan bahwa akan ada Penolong bagi mereka, yaitu Roh Kudus, dan bahwa pada saatnya nanti Yesus akan membawa murid-murid itu ke tempat yang telah disediakan..

Saudara-saudara yang terkasih, situasi yang dihadapi para murid barangkali merupakan situasi yang pernah atau sedang kita rasakan. Kita merasa gelisah, khawatir oleh berbagai hal, apakah itu masalah kesehatan, masalah keluarga, masalah di tempat kerja, dan berbagai masalah lainnya, termasuk soal hidup beriman kita. Terkadang kita merasa ragu apakah Tuhan menyertai kita, sehingga kita mencari-cari tempat bersandar, atau mulai mengandalkan kekuatan diri sendiri. Yesus yang memahami situasi para murid memberikan penguatan bahwa para murid itu tidak akan dibiarkan begitu saja. Ini juga menjadi jaminan bagi setiap orang percaya, bahwa Yesus pergi bukan untuk meninggalkan begitu saja orang-orang yang dikasihi-Nya, melainkan untuk menyediakan tempat bagi mereka, supaya orang-orang percaya itu kelak akan berada bersama-sama dengan Yesus. Kita dapat menempatkan diri seperti para murid yang menyadari bahwa begitu bergantung para peranan Yesus. Dan pada saat yang sama, Yesus memberi janji bahwa Yesus akan menyertai orang percaya. Oleh karena itu, berpeganglah teguh pada janji Kristus itu.                                                    

Doa Penutup: Ya Tuhan, Allah kami, terima kasih untuk sapaan firman-Mu yang telah kami dengarkan hari ini. Kami bersyukur bahwa Tuhan senantiasa memelihara kehidupan kami orang percaya. Teguhkanlah iman kami agar kami  dapat berpegang teguh pada janji-Mu bahwa Engkau menyediakan tempat bagi kami agar kelak kami dapat bersama-sama dengan Engkau. Kuatkanlah kami dalam kehidupan kami di dunia saat ini, agar kami tidak goyah oleh tantangan maupun penderitaan, agar kami senantiasa hidup dalam pengharapan akan keselamatan yang Tuhan sediakan bagi kami.Kami menyerahkan kehidupan kami hari ini ke dalam tanganmu. Sertai dan lindungilah kami, ya Tuhan.

Anugerah Tuhan kita Yesus Kristus, kasih setia Allah Bapa, dan persekutuan Roh Kudus, itulah yang menyertai kamu sekalian. Amin.

 Pdt. Samuel D. Sigalingging, M.Th. – Kepala Bagian Adm. Departemen Koinonia HKBP