Renungan Harian HKBP | 25 Maret 2023

Syalom, selamat pagi Bapak Ibu terkasih di dalam nama Tuhan Yesus Kristus. Suatu anugerah bagi kami dapat bertemu kembali dengan bapak ibu sekalian di dalam program renungan pagi marturia HKBP edisi Sabtu 25 Maret 2023. Saya berharap kita semua di dalam keadaan sehat dan sukacita selalu divdalam pelawatan Yesus Kristus Tuhan kita. Sebelum saya mulai membacakan nats renungan kita di pagi hari ini marilah kita sejenak melipat tangan dan menutup mata kita sejenak kita berdoa. Marilah kita berdoa!

Doa Pembuka: Bapa di dalam surga kami bersyukur atas segala berkat dan kasih karunia yang Tuhan limpahkan bagi kami, kami merasakan penyertaan Tuhan yang begitu besar dalam hidup kami sehingga kami masih di dalam keadaan sehat. Di pagi hari ini Tuhan kami ingin mendengarkan firman Tuhan kiranya Engkau berkenan menguasai hati dan pikiran kami agar kami mampu menerima firman-Mu serta menjalankan firman-Mu di dalam kehidupan kami. Di dalam nama Tuhan Yesus Kristus kami berdoa dan mengucap syukur. Amin.

Saudara/Saudari yang terkasih di dalam nama Tuhan Yesus Kristus, firman Tuhan bagi kita pada saat ini tertulis di dalam Mazmur 97:10 “Hai orang-orang yang mengasihi Tuhan bencilah kejahatan Dia yang memelihara nyawa orang-orang yang dikasihinya, akan melepaskan mereka dari orang-orang Fasik Hai kamu yang mengasihi Tuhan bencilah kejahatan” Demikian firman Tuhan.

Bapak Ibu yang dikasihi Tuhan Jika kita diperhadapkan dengan sebuah pertanyaan apakah kita mengasihi Tuhan? Tentulah kita semua menjawab ya saya mengasihi Tuhan. Lalu jika pertanyaan itu dilanjutkan lagi dengan pertanyaan apa wujud nyata bahwa kita benar-benar mengasihi Tuhan? Mungkin kita akan menjawab saya rajin ke gereja, saya rajin berbuat baik, saya rajin membaca firman Tuhan dan sebagainya. Lalu apakah ini semua sudah dikatakan cukup sebagai wujud nyata bahwa kita mengasihi Tuhan? Bapak ibu yang dikasihi Tuhan bangsa Israel juga membuat pengakuan yang sama yaitu mereka mengasihi Tuhan tapi lihatlah perbuatannya sangat jauh dari kehendak Tuhan. Mereka melakukan ketidak adilan, mereka menyembah ilah lain dan mereka juga memeras kaum miskin. Selain itu bangsa Israel juga mengandalkan kekuatan duniawi mereka berfikir bahwa kuasa duniawi mampu memberikan keselamatan bagi mereka. Namun ternyata setelah mereka berhadapan dengan kuasa Tuhan mereka serasa tidak berdaya dan begitu lemah. Sebab tidak ada satu kuasapun di didunia ini yang mampu melampaui kuasa Allah. Tidak ada satu kekuatanpun di dunia ini yang melebihi kekuatan Allah. Pemazmur memberitahukan kepada bangsa Israel bahwa Allahlah yang menciptakan segala bumi dan isinya dan hanya Dialah yang berkuasa atas segala yang diciptakan-Nya jadi tidak ada alasan bagi mereka untuk bermegah karena kekuatan yang mereka peroleh dari dunia ini. Oleh karena itulah melalui mazmur 97:10 ini pemazmur mangajak umat Allah agar mereka membenci kejahatan. Membanci apa yang selama ini telah mereka perbuat sebab itu berlawanan dengan perintah Tuhan. Pemazmur mengatakan bahwa sudah saatnya umat Allah yaitu bangsa Israel kembali menyadari siapa sebenarnya dirinya dihadapan Allah. Layaklah bangsa Israel merendahkan diri dihadapan Allah dan memujimuji keagungan Allah karena Allah selalu menolong dan menyelamatkan mereka sejak dari nenek moyang mereka.

Bapak ibu saudara/ i yang dikasihi Tuhan ajakan pemazmur untuk membenci kejahatan saat ini tidak hanya untuk bangsa Israel saja namun juga bagi kita. Sering sekali kita mengaku bahwa kita adalah umat Krsiten yang mempercayai Yesus Kristus sebagai Juruselamat kita. Akan tetapi tingkah laku kita atau perbuatan kita berlawanan dengan pengakuan yang telah kita ucapkan. Orang yang mengaku bahwa Dia mengasihi Yesus dan percaya kepada Yesus harus melakukan aksi yaitu mengikuti teladan yang telah Yesus lakukan yakni mengasihi, berbuat baik dan membenci kejahatan. Ada berbagai jenis kejahatan Bapak Ibu, ada yang dinamakan kejahatan fisik yakni kejahatan yang melukai sesama kita misalnya membunuh namun ada juga kejahatan verbal yang mungkin tanpa sadari sering kita lakukan yaitu melukai hati sesama kita. Kita berbicara seenaknya kepada teman atau saudara kita tanpa kita sadari apakah hati teman kita itu terluka atau tidak mendengarkan kata kata yang menyakitkan dari kita. Atau mungkin saja tanpa kita sadari kita sering melakukan ketidakadilan kepada sesama kita. Padahal kita mengaku bahwa kita adalah Kristen pengikut Yesus, apakah seperti ini yang dikatakan sebagai pengikut Kristus yang sejati? Bapak Ibu yang dikasihi Tuhan kita adalah imagodei Allah artinya kita segambar dan serupa dengan Allah. Sebagai imagodei Allah seharusnyalah kita juga mengikuti teladan dari Yesus Kristus yakni mengasihi sesama dan membenci kejahatan berbuat baik terhadap sesama dan saling mengampuni satu dengan yang lain. Membenci kejahatan adalah wujud nyata dari seseorang yang benar benar percaya kepada Tuhan. Dia menyadari bahwa dengan berbuat kejahatan itu hanya akan merusak relasinya dengan TUhannya. 

Seperti bangsa Israel yang mengandalkan kekuatan duniawi yang akhirnya tidak berkutik saat berhadapan dengan kuasa Tuhan kitapun akan seperti itu. Kuasa yang kita miliki, segala yang kita miliki tidak akan pernah bisa mengalahkan kuasa Tuhan lalu untuk apa lagi kita bersandar kepada kuasa yang kita miliki? Untuk apalagi kita mengeraskan hati kita dan meunda nunda berbuat baik. Bukankah ada tertulis di dalam kitab Yakobus 2:17 “Bahwa iman tanpa perbuatan adalah mati”. Iman kita kepada Tuhan Yesus akan mati jika tidak kita sertakan dengan buah dari iman itu yaitu: Kasih, Sukacita, Damai Sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan kelemah lembutan dan penguasaan diri (Galatia 5:22). Inilah buah dari iman itu. Bapak ibu yang dikasihi Tuhan percayalah ketika kita gemar melakukan kejahatan dan mencintai kejahatan sesungguhnya tidak hanya orang lain yang kita rugikan namun yang lebih rugi ialah diri kita sendiri sebab kita sudah melakukan apa yang tidak di sukai oleh Allah dan tentulah kita tidak akan pernah bisa menjadi pewaris tahta kerajaan Allah karena mencintai dan melakukan kejahatan. Dikatakan didalam kitab Amos 5: 14 “carilah yang baik dan jauhi yang jahat supaya kamu hidup”. Orang yang mencintai kejahatan ssesungguhnya dia sudah mati secara rohani dan dia hanya akan seperti bangkai hidup yang berjalan yang menebarkan bau bangkai yang sangat menyengat ke sekelilingnya yang tentunya bau bangkainya itu akan sangat mengganggu. Dia memang hidup secara jasmaninya namun dia mati secara rohani karena dia tidak menghasilkan buah sebagai wujud nyata bahwa dia mengasihi dan percaya kepada Tuhan Allah. Bapak ibu yang dikasihi Tuhan dengan mencintai kebaikan dan melakukan kebaikan kita tidak akan kehilangan apapun justru kita akan hidup. Hidup yang dimaksud tidak hanya hidup secara jasmani saja bahkan lebih dari situ. Hidup yang dimaksud ialah kesegaran iman kesegaran hati, sukacita yang luar biasa biasa karena kita memperoleh damai sejahtera dariTuhan kita. Namun ketika kita mencintai kejahatan dan melakukan kejahatan disitulah kita sesungguhnya akan sangat kehilangan yaitu kehilangan keharmonisan hubungan dengan Tuhan kita. Sekalipun mungkin ketika kita berbuat baik akan ada saja yang membalas perbuatan baik kita itu dengan perbuatan jahat jangan menyerah. Sebab seperti yang dikatakan oleh mother Theresia bahwa pertanggung jawaban hidup kita adalah kepada Tuhan bukan kepada manusia. Terlalu sia sialah iman kita jika pertanggungajawabannya hanya kepada manusia saja. Jadi mari bapak Ibu bencilah kejahatan dan lakukanlah yang baik supaya engkau hidup dan diberkati oleh Tuhan. Amin.

Doa Penutup: Kita berdoa! Bapa di dalam surga kami sangat bersyukur atas segala anugerah Tuhan yang begitu luar biasa di dalam kehidupan kami. Terima kasih Tuhan atas firman-Mu yang telah kami dengarkan bantulah kami Tuhan untuk boleh menerima dan melakukan firman-Mu di dalam kehidupan kami. Sering sekali kami mengaku bahwa kami percaya dan mengasihi Engkau Yesus namun perbuatan kami begitu jauh dari yang Tuhan kehendaki oleh karena itu ya Tuhan tuntunlah kami agar kami membenci kejahatan agar kami menjadi pelaku pelaku kebaikan di dalam kehidupan kami. Sekiranya ada saudara saudari kami yang telah kami lukai baik secara verbal dan fisik ya Tuhan yang maha pemurah ampunilah kami dan bantulah kami agar kami bisa memperbaiki diri kami sesuai dengan yang Tuhan kehendaki. Kami berdoa juga Tuhan untuk setiap umatmu di dunia ini kiranya Engkau memberkati secara khusus para pendengar program marturia di hari ini, jikalau ada diantara mereka yang sakit Tuhan sumber kesembuhan kiranya Engkau berkenan memulihkan kesehatan mereka jikalau ada diantara mereka yang sedang mengalami pergumulan yang berat ya Engkau Tuhan sumber dari segala penghiburan hiburkan hati para umatmu, berikan kelegaan bagi mereka dan yakinkan mereka Tuhan bahwa Engkau selalu menyertai mereka dalam keadaan baik atau dalam keadaan buruk sekalipun. Kami menyerahkan kehidupan kami sepenuhnya hanya kepada-Mu saja Tuhan sebab kami percaya bahwa rancangan Tuhan dalam hidup kami adalah rancangan kebaikan. Ya Tuhan Allah kami juga menyadari bahwa kami adalah orang-orang yang berdosa kiranya Tuhan berkenan mengampuni kami dari segala dosa dan pelanggaran yang kami perbuat agar kami layak disebut sebagai anak-anak Allah yang yang terkasih. Di dalam nama Tuhan Yesus Kristus kami berdoa dan mengucap syukur. Amin. 

Pdt. Derita Hutagaol, S.Th- Melayani di Biro Dana Pensiun HKBP