Renungan Harian HKBP | 25 Maret 2024

Doa Pembuka: Bapa yang kami kenal di dalam Yesus Kristus, terima kasih atas kehidupan yang Tuhan masih izinkan untuk kami jalani pada hari ini. Biarlah anugerah kehidupan ini boleh kami syukuri dengan hidup di dalam Firman-Mu yang kudus itu. Ajari dan kuatkan kami ya Allah untuk dapat melakukannya setiap hari. Di dalam Kristus Yesus, kami telah berdoa. Amin.

 

Bapak, ibu, saudara terkasih, Firman Tuhan yang berbicara kepadakita pada hari ini didasarkan pada 1 Samuel 2: 2, “Tidak ada yang kudus seperti TUHAN, sebab tidak ada yang lain kecuali Engkau dan tidak ada gunung batu seperti Allah kita,”demikian Firman Tuhan.

 

Firman Tuhan yang menyapa kita pada hari ini merupakan bagiandari nyanyian puji-pujian seorang ibu yang baru saja merasakanbesarnya pemeliharaan Tuhan baginya, ia adalah Hana.

 

Hana adalah seorang perempuan yang pernah dengan sangat putusasa merindukan sosok seorang anak dalam hidupnya. Bagi sebagian orang, terlebih pada masa modern ini, anak mungkinbukanlah prioritas, sebagian orang bahkan dengan kesadaranpenuh memilih untuk child free dengan serangkaian pertimbanganpribadinya, tetapi tidak dengan Hana. Hana harus melewati masa sulit dalam hidupnya hingga ia bersusah hati hingga memohon-mohon dan bernazar kepada Tuhan. Hana memohon kepadaTuhan untuk memperhatikannya, Hana merasa sedih setiap kali Penina, istri kedua Elkana, suaminya menyakiti hatinya karena iatidak kunjung memiliki anak.

 

Namun demikian, Hana terus mempercayai Allah yang ia sembah. Setiap tahunnya Hana selalu pergi meninggalkan kotanya dan datang ke Silo untuk memberi persembahan dan memohon kepadaTuhan. Atas keteguhan hati Hana, Tuhan menjawab doa-doaHana. Tuhan menganugerahkan seorang anak laki-laki kepadaHana yang kemudian diberi nama Samuel yang berarti ‘Aku telahmemintanya dari Tuhan’.

 

Setelah melewati masa-masa sulit dalam hidupnya, Hana menepatijanjinya kepada Tuhan dan memberikan Samuel menjadi hamba-Nya. Dalam usia yang masih sangat kecil, Hana mengantar Samuel ke Silo untuk berada di bawah pengasuhan Imam Eli menjadi hamba Tuhan. 

Hana menyadari bahwa apa yang terjadi dalam hidupnya adalahperbuatan Tuhan, karena itulah ia memberikan anaknya dan menyanyikan puji-pujian bagi Allah. “Tidak ada yang kudus seperti Tuhan, tidak ada yang lain kecuali Engkau, dan tidak adagunung batu seperti Allah kita,” ungkapan ini tidak sembarangansaja dikatakan oleh Hana sebab ia telah mengalami hal yang besardalam hidupnya. Allah telah menjadi gunung batu bagi Hana, Allah telah menjadi tempat perlindungan baginya di masa-masa sulitnya, di masa-masa ketika ia bahkan tidak ingin makan, ketikaia tidak memiliki kekuatan untuk melanjutkan hidupnya (1 Sam. 1:18). 

 

Seperti Hana, kita sebagai umat Allahpun harus selalu menyadaribahwa kita selalu memiliki jaminan kehidupan yang sangat jelas, yang kudus, yang akan selalu menepati janji-janji-Nya, ialah Allah kita. Pergumulan dan masalah akan selalu datang, besar ataupunkecil, terlihat ataupun tidak terlihat, kita semua memilikipertarungan kita masing-masing. Akan tetapi dari puji-pujianHana yang telah kita ketahui hari ini, kita harus menyadari bahwakita memiliki gunung batu yang dapat menjadi kubu pertahanankita, Dialah Allah kita.

 

Hana bersusah hati dan berkeluh kesah, tetapi ia melakukannyakepada Sosok yang tepat, kepada Allah. Hana menagih janjikepada Pribadi yang tepat, kepada Allah, dan karena itu Hana juga memberikan puji-pujian dan penyembahan kepada satu-satunyayang dapat menjawab permasalahan hidupnya, yaitu kepada Allah saja. 

 

Hari ini, jikalau kita memiliki masalah-masalah dalam hidup, jikakita memiliki kegundahan, memiliki kesedihan, marilah kitabelajar menjadi seperti Hana. Marilah kita membawa semuapergumulan dalam hidup kita dan datang kepada Allah. Ketika kita telah datang kepada Allah, marilah kita mempercayai bahwaAllah akan menjawab doa-doa kita. Dan ketika Allah telahmendengar dan menjawab doa-doa kita, janganlah kita lupa untukselalu memuji memuliakan Allah atas semua perbuatan besar-Nya yang Ia lakukan dalam hidup kita. Amin.

 

Doa Penutup: Bapa terima kasih untuk Firman-Mu yang telahkami dengarkan pada hari ini, Engkau tau ya Tuhan bahwa kami adalah makhluk yang lemah, yang mudah digoncangkan oleh berbagai pergumulan setiap kami masing-masing, karena itu kami ingin belajar untuk seperti Hana yang selalu mempercayaiEngkau, yang selalu menyakini bahwa Engkau akanmemperhatikan hidup dan mendengarkan doa-doa kami. Bapa, kami mau menyerahkan hidup kami kepada-Mu, kepadapelindung kami yang sungguh penuh kuasa, hari ini dan selamahidup kami. Terima kasih ya Tuhan, di dalam Kristus kami telahberdoa. Amin.


Pdt. Cintya Crisna Pardede, M.Th – Pendeta Fungsional di Biro TIK HKBP