Renungan Harian HKBP | 26 Mei 2023

Shalom! Selamat pagi saudara/i yang terkasih. Kiranya kesehatan dan sukacita dari Allah tetap ada bersama dengan kita. Pada pagi hari ini, saat kita akan memulai pekerjaan kita, kita mengarahkan hati dan pikiran kita untuk mendegarkan renungan firman Allah. Marilah kita saat teduh sejenak!


Doa Pembuka: Ya Allah Sumber Kebaikan, kami mensyukuri kebaikan dan penyertaanMu kepada hidup kami sampai pada pagi hari ini. Engkau memberikan kasihMu yang baru kepada kami setiap harinya. Pada pagi hari ini, kami memohon kepadaMu untuk mengajari kami melalui firmanMu yang akan kami dengarkan, agar setiap pekerjaan dan seluruh kehidupan kami hanya mengarah kepadaMu saja. Melalui anakMu Tuhan Yesus Kristus, kami memohon dan berdoa. Amin.


Saudara/i yang dikasihi Allah, renungan kita pada hari ini tertulis dalam 2 Korintus 3:18 “Dan kita semua mencerminkan kemuliaan Tuhan dengan muka yang tidak terselubung. Dan karena kemuliaan itu datangnya dari Tuhan yang adalah Roh, maka kita diubah menjadi serupa dengan gambar-Nya, dalam kemuliaan yang semakin besar.”


Tentu kita sering mendengar cerita tentang metamorphosis. Sebuah kata yang disebutkan dalam pelajaran IPA tentang perubahan larva menjadi kupu-kupu. Kata yang sama digunakan oleh Paulus dalam menjelaskan teks 2 Korintus 3:18. Perubahan yang dimaksudkan oleh Paulus juga dapat kita lihat dalam Roma 12:2, “Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.”


Perubahan/transformasi yang paling besar telah dilakukan oleh Allah, yaitu perdamaian antara Allah dengan manusia melalui kematian AnakNya. Ini adalah kabar baik bagi seluruh umat manusa. Bahwa Allah menyelamatkan, melakukan transformasi atau perubahan kepada manusia melalui Yesus Kristus. 


Saat ini, sebagai orang yang percaya pada Yesus, kita sedang dalam proses atau bahkan setiap harinya diubah/bertransformasi dari cara hidup kita yang lama menjadi cara hidup yang baru. Semuanya kita, orang yang percaya padaNya adalah orang-orang yang sedang dalam proses, dan tujuan akhirnya adalah agar kita sepenuhnya menjadi serupa dengan gambar Anak Allah (band.Roma 8:28-29).


Dengan itu Paulus memberitahukan melalui teks ini bahwa kita semua mencerminkan kemuliaan Tuhan yang datangnya dari Tuhan yang adalah Roh. Pekerjaan transformasi itu tidak hanya berhenti saat manusia diselamatkan namun disempurnakan melalui pekerjaan Roh Kudus sampai kita serupa/segambar dengan Dia.


“Muka yang tidak terselubung” tidak bermaksud seolah-olah itu adalah penglihatan kita sebagai manusia, atau penglihatan kita sendiri tentang Kristus. Kita sering gagal dalam penglihatan kita sendiri tentang Kristus. Sebaliknya, muka Yesus sendirilah yang disingkapkan, melalui kita. Tetapi itu binasa bagi orang yang tidak percaya. Sehingga, bukan wajah kita yang dibicarakan Paulus, melainkan wajah Juruselamat kita Yesus Kristus. Kemuliaan inilah yang terpancar sebagai wujudNya (Ibrani 1:3); dan dengan memandang Dia, kita dibimbing untuk menjadi tahu tentang Bapa. Tidak ada lagi yang menghalangi kita sepenuhnya untuk mengenal Allah Bapa, karena sangat jelas kita mengenal Dia melalui Yesus Kristus.


Tidak dengan mata fisik kita melihat kemuliaanNya. Roh Kudus yang berperan membimbing kita untuk mengenal Dia melalui Alkitab. Sehingga, kita tidak perlu berkeliling dunia atau menyapu langit untuk menemukan Dia. Secara permanen dia tinggal di dalam kita melalui pelayanan Roh Kudus. Dia sangat dekat dengan kita. Bukan kita yang membuat kita menjadi sama seperti Dia. Melainkan Dia yang menyingkapkan wajahNya kepada kita! Lih. Yohanes 17:21-24.


Saudara/i yang dikasihi Allah, saat ini kita sedang bertransformasi – sedang berporses untuk berubah, bukan karena kemampuan kita, bukan karena perbuatan kita, bukan karena pekerjaan kita, ataupun karena perjuangan kita, sebaliknya semua itu karena Allah berjumpa dengan kita dan bersama kita melalui Yesus Kristus. 


Sehingga inilah privilege sebagai orang yang menerima Kristus bahwa kita akan terus melihat kemuliaan Allah di dalam diri kita. Sama seperti cermin, kita memantulkan kemuliaan Allah. Melalui sikap dan tindakan kita, kita membuat Dia dikenal. Setiap bagian dari hidup kita adalah tentang kemuliaanNya, masa lalu, sekarang, dan masa depan. Tuhan memberi kita kemampuan dan karunia yang dapat kita manfaatkan untuk mencerminkan kemuliaanNya daripada mempromosikan diri kita sendiri. 


Memfokuskan hati pada Kristus adalah kuncinya. Marilah kita memusatkan pandangan dan mengarahkan diri pada Kristus, sehingga Roh Kudus mengubah kita menjadi segambar dengan Dia. Transformasi kehidupan beriman kita akan memancarkan kemuliaan Allah. Biarlah ambisi dan motivasi kita hanya berpusat kepada Allah saja, sehingga hal-hal yang diinginkan Allah lah yang kita lakukan dalam pelayanan dan kehidupan kita. Hidup bukan tentang kita! Melainkan tentang Dia!


Doa Penutup: Allah yang baik, kami mensyukuri perubahan hidup kami atas karuniaMu. Kami menjadi orang yang layak menerima belas kasihanMu. Terima kasih ya Allah, Engkau Kembali mengingatkan kami bahwa Allah tetap bersama-sama dengan kami untuk membimbing kami untuk semakin serupa dengan gambarMu. Ajarilah kami ya Tuhan dengan Roh Kudusmu, agar kami senantiasa memancarkan kemuliaan Allah. Berkatilah setiap pekerjaan tangan kami, agar memberikan pengharapan bagi kami dan sekeliling kami. Amin.


Pdt. Chris D. Sianturi, S.Th- Fungsional di Biro Oikumene HKBP


Pustaka Digital