Renungan Harian HKBP | 28 Desember 2023

Doa Pembuka: Bapa kami yang bertahta di dalam Kerajaan Surga, kami bersyukur untuk kasih setia dan penyertaanMu yang kami terima di hari yang baru yang masih Engkau berikan bagi kami. Kami dapat melanjutkan aktivitas kami untuk hari ini dalam keadaan sukacita. Kami akan mendengarkan FirmanMu, kiranya Engkau memberikan damaiMu ke hati dan pikiran kami agar kami dapat mengerti, menerima, dan melakukan firmanMu di dalam kehidupan kami. Dalam Kristus Yesus kami sampaikan doa kami, Amin. 

Renungan : Matius 12:35 

‘’Orang yang baik mengeluarkan hal-hal yang baik dari perbendaharaannya yang baik, dan orang yang jahat mengeluarkan hal-hal yang jahat dari perbendaharaannya yang jahat.

Bapak, Ibu serta saudara/i yang terkasih di dalam Kristus Yesus, di situasi tertentu, pernahkan apa yang kita pikirkan sebelumnya berbeda dengan apa yang kita ucapkan? Mungkin beberapa orang akan menjawab pernah. Namun, setelah hal itu terjadi, apa yang akan kita lakukan? Akan muncul penyesalan mengapa menjadi kalimat itu yang kita ucapkan sedangkan di dalam pikiran kita berbeda. Situasi seperti itu sangat jarang terjadi. Yang sering kita alami adalah apa yang kita pikirkan, apa yang ada di hati kita, itulah yang akan kita ucapkan. Itu yang menjadi penekanan dalam nats renungan kita hari ini. Apa yang ada di dalam diri kita, itu jugalah yang akan keluar dari dalam diri kita.

Ketika ayam bertelur, sejak proses pengeraman terjadi sampai kepada menetasnya telur tersebut, dia akan tetap menjadi ayam. Sebab apa yang keluar dari dalam diri ayam, akan menghasilkan ayam pula. Demikian juga sebuah pohon, baik atau buruknya buah yang dihasilkan oleh sebuah pohon akan menunjukkan baik atau buruknya pohon tersebut. 

Untuk memahami hal ini sepenuhnya, sangat penting untuk menyadari bahwa Yesus tidak menggunakan kata "baik" dalam arti tidak berdosa atau sempurna. Alkitab dengan jelas menyatakan bahwa tidak ada seorang pun selain Yesus yang baik dalam pengertian tersebut (Roma 3:23). Yesus berbicara tentang motif, niat, dan fokus hati, serta bagaimana orang merespons Dia sebagai Anak Allah. Ketika seseorang berbicara atau berbuat jahat, hal itu dimotivasi oleh pikiran atau niat jahat di dalam hatinya. Orang baik umumnya menghasilkan hal-hal yang baik dari perbendaharaan yang baik di dalam dirinya. Orang jahat umumnya menghasilkan hal-hal yang jahat dari perbendaharaan yang jahat yang mereka bawa. Hati seseorang mengungkapkan sifat seseorang melalui apa yang keluar dari perkataan dan tindakannya. Dalam membangun prinsip ini, Yesus menolak dua kemungkinan. Orang baik tidak dengan sendirinya mengeluarkan kata-kata atau tindakan yang jahat; kesalahpahaman atau keadaan yang sulit bukanlah alasan untuk melakukan tindakan yang jahat. Dengan cara yang sama, orang jahat tidak secara tidak sengaja mengeluarkan kata-kata yang baik meskipun mereka berada dalam kegelapan rohani. Buah selalu menunjukkan sifat pohonnya.

Matius 12:35 ini mengajarkan kepada kita beberapa poin penting yang harus kita terapkan dalam kehidupan kita: 

Hubungan antara hati dan ucapan

Nats ini menegaskan bahwa ucapan kita bukanlah sesuatu yang terpisah dari keadaan batin kita. Hati yang baik akan menghasilkan kata-kata yang baik, begitu pula sebaliknya.

Pertanggungjawaban atas ucapan

Yesus menyoroti bahwa kita akan dimintai pertanggungjawaban atas setiap perkataan yang kita ucapkan. Ini menegaskan betapa besar dampak dari apa yang kita ucapkan bagi diri kita sendiri dan orang lain di sekitar kita.

Mengendalikan hati dan pikiran

Kita harus lebih memperhatikan apa yang kita perbolehkan masuk dan berkembang dalam hati dan pikiran kita. Ketika kita memperhatikan hal ini, kita dapat menghasilkan ucapan yang memuliakan Allah.

Kebaikan hati

Nats ini juga mengajak kita untuk merenungkan pentingnya menjaga hati yang baik, yang penuh dengan kasih, belas kasihan, dan kebaikan. Sebab dari situ, ucapan yang kita keluarkan dapat menjadi sumber berkat bagi orang lain.

Sebagai umat Kristen, marilah menjadi bijaksana dalam memelihara hati kita. Ucapan kita merupakan cerminan dari apa yang ada dalam hati. Mari menjaga hati agar berlimpah kebaikan sehingga apa yang kita sampaikan menjadi berkat bagi orang disekitar kita. Tuhan Yesus memberkati. Amin.

Doa Penutup: Kami mengucapkan syukur kepadaMu ya Tuhan Allah Bapa kami atas FirmanMu yang sudah kami dengarkan hari ini. Kami bersyukur Tuhan untuk setiap pelajaran yang kami terima melalui firmanMu, mampukan kami untuk dapat mengendalikan hati dan pikiran kami agar kami dapat mempertanggung jawabkan apapun yang keluar dari dalam diri kami hari demi hari. Kami mau menyerahkan segala aktivitas kami sepanjang hari ini hanya kepadaMu, berkati dan bimbinglah kami ya Tuhan. Di dalam nama Yesus Kristus kami berdoa dan mengucap syukur. Amin. 

C.Pdt. Jeremy Sidauruk, S.Th- Melayani di Kantor Koinonia HKBP