Renungan Harian HKBP | 5 Mei 2024

EPISTEL

Renungan Epistel: Mazmur 28:1-2, demikian dikatakan: 

1. Dari Daud. Kepada-Mu, ya TUHAN,  gunung batuku, aku berseru, janganlah berdiam diri terhadap aku, sebab, jika Engkau tetap membisu terhadap aku, aku menjadi seperti orang yang turun ke dalam liang kubur. 

2. Dengarkanlah suara permohonanku, apabila aku berteriak kepada-Mu minta tolong, dan mengangkat tanganku ke arah tempat-Mu yang maha kudus.

Demikian firman Tuhan.

 

Doa adalah ekspresi ketergantungan kita kepada Allah. Pemazmur mengajarkan kita agar jangan pernah berhenti berdoa. Terkadang Allah memang terlihat begitu jauh, sehingga doa kita pun sepertinya tidak pernah sampai ke telingaNya. Kalau pun Ia mendengar, mungkin Ia tidak menjawabnya. Pikiran kita membentuk asumsi negatif. Misalnya, apakah aku dihukum oleh Tuhan atau Tuhan itu tak pernah ada. Tetapi dari pemazmur kita tahu satu hal, yaitu Allah mendengar dan menjawab doa orang-orang yang berseru kepadaNya, dan orang-orang yang menggantungkan harapannya hanya kepada Allah. Kita dapat bac aitu dalam ayat 6-7, “Terpujilah Tuhan, karena Ia telah mendengar, suara permohonanku. Tuhan adalah kekuatanku dan perisauku; kepadaNya hatiku percaya. Aku tertolong sebab itu beria-ria hatiku, dan dengan nyanyianku aku bersyukur kepadaNya”.

Di dalam ayat 3-5, pemazmur memperlihatkan integritas dirinya sebagai hamba Allah dan yang menyaksikan bahwa doa-doanya didengarkan Tuhan oleh karena ia menjauhkan dirinya dari cara hidup orang fasik yang melakukan kejahatan-kejahatan, hatinya penuh kejahatan, yang tidak mengindahkan pekerjaan Tuhan dan perbuatan tanganNya. Maka, pemazmur mengajarkan kepada setiap orang percaya bahwa Allah yang kita sembah itu, yang kepadaNya kita panjatkan doa-doa pujian dan permohonan kita, adalah Allah yang kudus. Allah yang tidak berkenan pada kehidupan umatNya melakukan kompromi pada tindakan-tindakan yang jahat dan tidak terpuji.

 

Tetaplah berdoa. Martin Luther mengatakan: Ora et Labora. Berdoa dan bekerja. Doakan pekerjaanmu dan kerjakan apa yang engkau doakan. Hubungan yang dekat kepada Tuhan melalui kehidupan doa, akan semakin mengasah iman percaya kita, bahwa Tuhanlah kekuatan kita. Tuhanlah perisai hidup kita, dan jangan pernah kita meninggalkanNya dalam keadaan apapun hidup yang kita jalani. Amin.  


EVANGELIUM

Syalom, selamat hari Minggu saudara-saudariku terkasih di dalam Kristus Yesus, Tuhan kita. Semoga kita dalamkeadaan sehat dan sukacita oleh karena penyertaan Tuha dalam kehidupan kita hingga pada saat ini. Sejenak kita akan mendengarkan Firman Tuhan, mari kita arahkan hati dan pikiran kita untuk menerima sabda kebenaran Tuhan. Kita awali dalam doa!

Doa Pembuka: Kami bersyukur kepadaMu ya Allah, atas kasih setiaMu memelihara hidup kami hingga pada saat ini. Kami Engkau perkenankan memasuki dan merayakan minggu yang baru ini. Terpujilah Engkau ya Allah. Kami akan mendengarkan kebenaran FirmanMu, kiranya RohMu menerangi hati dan pikiran kami sehingga kami engkau mampukan untuk menjadi pelaku-pelaku firmanMu di mana pun kami berada dan berkarya. Di dalam Kristus Yesus, Sang Juruselamat dunia, kami berdoa dan mengucap Syukur. Amin.


Firman Tuhan terambil dari kitab Injil Matius 7:1-11, demikian bunyinya: 


“1Jangan Kamu menghakimi, supaya kamu tidak dihakimi. 2Karena dengan penghakiman yang kamu pakai untuk menghakimi, kamu akan dihakimi dan ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu.3Mengapakah engkau melihat selumbar di mata saudaramu, sedangkan balok di dalam matamu tidak engkau ketahui? 4Bagaimanakah engkau dapat berkata kepada saudaramu: Biarlah aku mengeluarkan selumbar itu dari matamu, padahal ada balok di dalam matamu. 5Hai orang munafik, keluarkanlah dahulu balok dari matamu, maka engkau akan melihat dengan jelas untuk mengeluarkan selumbar itu dari mata saudaramu. 6Jangan kamu memberikan barang yang kudus kepada anjing dan jangan kamu melemparkan mutiaramu kepada babi, supaya jangan diinjak-injaknya dengan kakinya, lalu ia berbalik mengoyak kamu. 7Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. 8Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu  dibukakan. 9Adakah seseorang dari padamu yang memberi batu kepada anaknya, jika ia meminta roti, 10atau memberi ular, jika ia meminta ikan?11Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan yang baik kepada mereka yang meminta kepada-Nya”.

Demikian Firman Tuhan.

 

Saudara-saudariku, para Ibu dan Bapak yang saya kasihi di dalam Tuhan. Sebagaimana tertulis dalam Almanak HKBP, bahwa nama Minggu hari ini yaitu Minggu Rogate, yang artinya berdoa. Marthin Luther mengatakan, bahwa bagi orang Kristen, doa adalah nafas kehidupan. Maka jika seseorang tidak lagi mau berdoa, secara rohani ia telah mati. Melalui doa, setiap orang percaya membangun relasinya setiap waktu dengan Tuhan. Melalui dan di dalam doa, kita menyaksikan akan kuasa, penyertaan, pemeliharaan, dan kasih setia Allah kepada kita semua. Saat kita mengalami sukacita, kita berdoa kepada Tuhan mengucap syukur padaNya. Demikian juga saat kita mengahadapi pergumulan,persoalan-persoalan hidup, dan berbagai kesulitan, kita berdoa kepada Tuhan, berseru kepadaNya memohon pertolongan, memohon kekuatan.

Tetapi doa yang bagaimanakah berkenan di hadapan Tuhan? Melalui nats kotbah hari ini, Tuhan Yesus telah mengajarkan kita jalan kerajaanNya dalam kotbah di bukit, yang terkonsentrasi tentang bagaimana hidup kita saat ini sebagai umat Allah, dimana dosa-dosa kita telah ditebus dan dibayar lunas oleh darah Yesus, untuk hidup baru dan bertindak sebagaimana layaknya umat Allah. 

 

Ketika kita berdoa kepada Tuhan, haruslah dibarengi dengan hati dan pikiran, serta perbuatan yang bersih, baikdan benar. Karena Allah kita itu adalah Allah yang penuh kasih setia. Allah yang benar, yang tidak berkenan pada kejahatan yang memenderitakan kehidupan. Allah yang tidak berkenan pada umatNya yang tidak mengasihi sesamanya. Dalam nats ini, disebutkan bahwa Allah tidak berkenan pada perbuatan menghakimi dan mencari-cari kelemahan dan kesalahan orang lain (ay.1-4), tidak berkenan pada kemunafikan, hidup penuh kepura-puraan, kepalsuan hidup. Sebagaimana Yesus menegur keras orang-orang Farisi dan para ahli taurat yang penuh dengan kemunafikan. Maka, bilamana kita rasakan seolah-olah Allah tidak mendengar doa permohonan kita, seruan kita kepadaNya, mari kita mengevaluasi diri kita, jangan-jangan melalui perkataan dan perbuatan kita telah mendatangkan penderitaan bagi sesama kita. Telah menyakiti hati banyak orang. Melalui nats kotbah hariini, kita memperoleh pengajaran dan tuntunan bahwa doa dan kasih kepada Tuhan dan sesama adalah tindakan atau sikap beriman yang saling terkait erat, yang tidak terpisahkan dari kehidupan orang Kristen.

 

Topik minggu kita yang didasarkan pada Matius 7:1-11dikatakan: setiap orang yang meminta akan menerima. Mari jangan meragukan itu. Allah sangat mengasihi kita. Oleh karenanya, saudara-saudariku, mari jangan pernah berhenti berdoa. Jangan pernah menjauh dari Allah, seberapa besar dan seberapa berat pergumulan yang kita alami, Tuhan peduli pada umatNya. Tuhan satu-satunya Allah kita yang memiliki kuasa yang tidak dimiliki dunia ini untuk menolong, menyelamatkan, dan memelihara kehidupan kita. Tetapi Tuhan menghendaki agar buah-buah iman kita terpancar dalam kehidupan kita melalui kata, sikap, tindakan atau perbuatan-perbuatan yang dilandasi kasih Kristus. Tuhan kiranya menolong kita melakukan kehendakNya. Amin.

Doa Penutup: Kita berdoa! Allah mahakasih, kami bersyukur telah mendengarkan dan menerima kebenaran firmanMu. Ajar kami dan mampukan untuk senantiasa hidup benar dan berkenan di hadapanMu. Mengasihi sesama kami dengan kasihMu. Mampukan kami memahami, bahwa Engkau bukan tidak mendengar doa-doa kami kepadaMu, tetapi Engkau juga menghendaki kami untuk menjadi pelaku-pelaku firmanMu, sebagai umat yang telah Tuhan tebus. Puji Syukur padaMu ya Allah, yang setia mengasihi kami. Kami menyerahkan kehidupan kami dalam naungan kasihMu di sepanjang minggu yang baru ini, dan kiranya melalui penyertaanMu kami boleh menjadi berkat bagi sesama kami, dan kemuliaan bagi NamaMu. Di dalam Kristus Yesus, kami sudah berdoa. Anugerah Tuhan kita Yesus Kristus, pengasihan Allah Bapa, dan Persekutuan dengan Roh Kudus, menyertai kita. Amin.

 

 Bvr. Risma Sinaga, S.Th., M.Hum- Kepala Biro Kategorial Perempuan HKBP

 

Pustaka Digital