Renungan Harian HKBP | 7 Maret 2024

Doa Pembuka: Allah Bapa Kami yang berada di kerajaan Surga, kami sungguh berterima kasih kepada-Mu karena begitu besar kasih-Mu yang dapat kami rasakan di dalam kehidupan kami saat ini. Ya Allah, sebentar lagi kami akan mendengar Firman-Mu, berkatilah hati dan pikiran kami, agar kami bisa mengerti Firman-Mu serta melakukannya di dalam kehidupan kami. Terima kasih Tuhan, Di dalam nama Anak-Mu Tuhan Yesus Kristus, kami berdoa dan mengucap syukur.Amin.

 

Rasakanlah Roh Allah yang ada dalam diri Kita

 

Nas: Yohanes 6:63

”Rohlah yang memberi hidup, daging sama sekali tidak berguna. Perkataan-perkataan yang kukatakan kepadamu adalah roh dan hidup”

 

Jika kita lihat dalam kehidupan kita saat ini, pasti sudah banyak orang bisa hidup sendiri, bekerja sendiri, dan mendapatkan upah atau hasil dari pekerjaannya dari hasil kerja kerasnya sendiri. Kehidupan yang individualistis sudah sangat melekat pada saat ini. Banyak mengatakan seperti ini, ”Toh aku sendiri juga bisa hidup kok, karena kerja kerasku sendiri tanpa orang lain.” Sifat yang seperti inilah yang disebut sebagai era individualistik. Dalam era ini, manusia atau masyarakat mampu hidup secara mandiri tanpa bantuan orang lain. Sifat yang seperti ini tidak memperdulikan orang lain dan lebih mempunyai sifat apatis/bodo amat terhadap teman-teman sekitarnya. ”Toh yang membuat dia hidup dia sendiri kok, ngapain memperdulikan orang lain” itulah yang mungkin keluar dalam hati mereka.


Bapak/Ibu yang terkasih di dalam Tuhan Yesus Kristus itulah realita yang terjadi saat ini hidup orang hanya terkoneksi pada dirinya sendiri tanpa orang lain. Akan tetapi, jika kita lihat ada baiknya berpikiran seperti itu, tetapi itu tidaklah benar semuanya. Jadi apa fungsi Allah dalam kehidupan kita saat ini? Tidak ada? Bagaimana Allah bekerja pada diri kita? Itulah yang menjadi landasan kita pada renungan pada saat ini. Bahwa Allah sendirilah yang memberi kita hidup, melalui Roh Allah. Nats ini mengatakan, ”Rohlah yang memberi hidup” hal ini menjawab zaman yang ada pada saat ini, karena manusia hidup bukan karena dirinya sendiri melainkan karena Roh Allah sudah ada pada diri manusia. Tidak bisa lepas dan sudah melekat karena kita ciptaan Allah. Segala sesuatu yang hidup disitu berada Roh Allah yang memberikan kehidupan. Nah, kemudian juga Paulus mengatakan, ”daging sama sekali tidak berguna” ingin mengatakan bahwa manusia yang hidup dalam kedagingan adalah kesia-siaan dan memiliki keterbatasan manusia. Coba kita lihat dunia saat ini, apa saja yang kekal? Pasti tidak ada yang kekal. Ketika kita beli sesuatu hal yang baru dan sangat mahal, pasti sudah ada yang baru dan yang baru itu digantikan dengan yang baru lagi sampai seterusnya. Jadi harta itupun secara logika akan selalu berganti dan berganti sesuai dengan pikiran manusia.


Bapak/Ibu terkasih dalam Tuhan Yesus Kristus, apakah kita masih berpikir bahwa Allah tidak ada fungsinya dalam diri kita, karena kita mengedepankan sifat individualistis? Dalam teks ini sangat jelas sudah menjawab pertanyaan tersebut, bahwa Roh Allah sudah melekat pada kita, dan Dia lah yang membuat kita hidup. Sebelum kita mengerjakan hal dengan sendiri, Allah sendiri sudah bekerja pada diri kita, tetapi kita tidak menyadari itu. Kita tidak menyadari ternyata Allah bekerja secara terus-menerus dalam diri kita. Maka dari itu, kita perlu merasakanNya, merasakan Roh Allah yang menggerakkan kita untuk hidup seturut denganNya. Jadi kita tidak boleh apatis untuk mengatakan bahwa kita sendirilah yang membuat kita hidup, tetapi Roh Allah yang membuat kita menjadi seperti ini, keberhasilan, pencapaian, kebahagiaan kita itu berasal dari Allah. Mulai lah merasakan Roh Allah yang selalu melekat pada diri kita dan menjadikan Allah sebagai pusat kehidupan kita dan bukanlah diri kita. Mari kita berdoa!


Doa Penutup: Ya Allah Bapa yang bertahta di dalam kerajaan Surga, terima kasih Tuhan atas firman Mu yang Engkau berikan kepada kami, kiranya kami dikuatkan menjadi seorang yang mau membantu orang lain di dalam kehidupan kami sehari-hari, dan kami dikuatkan untuk menjalaninya di dalam kehidupan kami. Kami sadar bahwa Allahlah yang bekerja dalam hidup kami. Kiranya Engkau selalu memberikan damai sejahtera kepada kami dalam kehidupan kami sehari-hari. Terima kasih Tuhan, di dalam nama anakMu Tuhan Yesus Kristus. Amin.


C.Pdt. Philip T. Nainggolan, S.Si (Teol)- LPP I di Kantor Departemen Marturia HKBP

Pustaka Digital