Sekjend HKBP: "Gereja dan Misi adalah Milik Tuhan"

JETUN SILANGIT, hkbp.or.id - Sebagai tindak lanjut program Pekabaran Injil, HKBP bekerja sama dengan OMF (Overseas Missionary Fellowship) untuk melatih 100 orang yang akan menjadi misionaris. Pelatihan ini diadakan secara luring di Perkampungan Pemuda Jetun Silangit.


Dibuka pada 14 Maret, gelombang pertama pelatihan misionaris (14-28 Maret) dimulai dengan 33 orang yang terdiri dari Calon Pendeta, Guru Huria, Bibelvrouw, dan Diakones. Sekretaris Jenderal HKBP, Pdt. Victor Tinambunan, hadir sebagai narasumber pada pelatihan tersebut dengan topik utama "Spiritualitas dan Penginjilan" (15/3/2022).


Mengawali paparannya, Pdt. Tinambunan paparkan makna awal Spiritualitas, yaitu berkaitan dengan Roh Kudus dan pekerjaan-Nya. Secara praktis dan sederhana, dapat diibaratkan dengan teko dan isinya. Teko hanya mengeluarkan apa isi di dalamnya. Isi tersebut berkaitan erat dengan spiritualitas. Menurut Pdt. Tinambunan, spiritualitas adalah "kehidupan orang beriman yang didiami, disucikan, dan dipimpin oleh Roh Kudus sehingga dan menghasilkan buah-buah Roh."


Memahami penginjilan dengan benar, Pdt. Tinambunan menyampaikan bahwa inti penginjilan adalah memberitakan Tuhan dan kehendak-Nya, bukan diri kita. Lebih dari itu, penginjilan juga berarti menjadi garam dan terang dunia. Mengutip teolog kenamaan Asia, C.S.Song, Pdt. Tinambunan menyampaikan bahwa penginjilan juga berarti memelihara dan merawat seluruh ciptaan seperti kehendak Allah yang tertulis di Kitab Kejadian 1.


Menyoroti fenomena "viral" yang marak pada saat ini, Pdt. Tinambunan berulang kali menekankan supaya "Tuhan sajalah yang viral melalui tugas pelayanan kita." Sebagai pelayan di Gereja, tugas kita hanya dua; kita berdoa sungguh-sungguh dan kita melakukan tugas dan porsi kita dengan sungguh-sungguh, sisanya kita serahkan kepada Tuhan, Pemilik Gereja itu sendiri, tutup Pdt. Tinambunan.

(SKS-NS)


Pustaka Digital