Renungan Harian HKBP | 17 April 2023

Selamat pagi bapak/ibu dan saudara-saudara yang di kasihi oleh Yesus Kristus. Shalom. Kiranya Tuhan selalu menyertai kita. Pagi hari ini, Senin Tgl 17 April 2023, kita berjumpa kembali dalam Renungan Harian dari Departemen Marturia HKBP. Kita akan mendengarkan Firman Tuhan yang akan menyapa kita, menguatkan iman kepercayaan kita untuk tetap percaya dan setia kepada Tuhan Yesus Kristus sebagai Juruselamat kita. Marilah kita memulai dengan saat teduh.

Saat teduh................

Doa Pembuka: Marilah kita berdoa! Puji dan syukur kami persembahkan kepadaMu Tuhan pagi hari ini, atas berkat dan pertolongan Tuhan kepada kami yang telah menyelamatkan kami, menyertai kami sepanjang malam dan Tuhan telah membangunkan kami pagi hari ini untuk menerima kehidupan yang baru. Sebelum kami memulai aktifitas kami hari ini, kami akan mendengar FirmanMu, bukalah hati dan pikiran kami untuk menerima FirmanMu, supaya iman kami semakin teguh dan kami selalu setia berjalan di jalan yang Tuhan kehendaki. Terimalah doa permohonan kami, di dalam nama Yesus Kristus Tuhan kami. Amin.

Pembacaan Nats : 1 Timoteus 1 : 5 “Tujuan nasihat itu ialah kasih yang timbul dari hati yang suci, dari hati nurani yang murni dan dari iman yang tulus ikhlas.”

Topik : “Tuhan telah mengampunimu”.

Tujuan dari Nasihat adalah Kasih.

Saudara yang di kasihi Yesus Kristus, nasihat adalah bimbingan yang diberikan seseorang kepada orang yang lain, dengan tujuan supaya orang yang dinasehati berobah pola pikir dan prilakunya menjadi lebih baik, sesuai dengan norma dan aturan yang berlaku. Nasehat selalu berisikan perintah, hukum, dalam Bahasa batak disebut “patik”sehingga yang dinasehati akan mengerti, hukum, perintah dan aturan dan melakukannya dalam kehidupannya. Orang yang menasehati hendaknya hidup di dalam kasih dan memiliki tujuan yang baik, sehingga orang yang dinasehati diharapkan dapat berobah dan memiliki kehidupan yang lebih baik. (I Korintus 4:14) “Hal ini kutuliskan bukan untuk memalukan kamu, tetapi untuk menegor kamu sebagai anak-anakku yang kukasihi” Rasul Paulus menasehati Timoteus supaya mengerti arti kasih dan menasihati jemaatnya di dalam kasih . Menasehati orang lain bukan dengan amarah atau kebencian, tetapi dengan kasih yang tulus, sehingga orang yang dinasehati merasakan kasih saying yang tulus. Sebab itu orang yang menasehati hendaknya terlebih dahulu termotivasi mengasihi orang yang akan dinasehatinya. (I Korintus 16:14). Lakukanlah segala pekerjaanmu dalam kasih!

Hati Yang Suci dan murni

Saudara yang di kasihi Yesus Kristus, selain memiliki kasih, seorang yang menasihati harus memiliki hati nurani yang suci. Hati nurani yang suci adalah hati yang tidak ternoda dengan dosa, yang tidak tercemar dengan niat-niat yang jahat. Hati yang tidak dikuasai oleh nafsu dunia, tetapi hatinya di kuasai oleh Roh Allah. Hati yang dikuasi Roh Allah akan takut akan Tuhan, sehingga kita memberikan nasehat kepada orang lain dengan tulus. Hati yang murni adalah hati manusia yang tidak di cemari dengan hal-hal yang tidak baik, niat yang busuk, niat untuk mencelakan orang lain. Memberikan nasehat kepada orang lain dengan tujuan supaya orang lain selamat, menolong orang lain supaya jangan jatuh dalam dosa dan memiliki hidup yang lebih baik. Hati yang murni jauh dari rencana yang jahat, rencana untuk mencelakakan, rencana untuk membuat sengsara tetapi rencana untuk kebaikan. (1 Korint 13:4-5) Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong. Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain.

Iman Yang Tulus Ikhlas

Saudara yang dikasihi Yesus Kristus, Iman yang tulus dan ikhlas adalah iman yang kita terima dari Yesus Kristus. Dengan beriman kepada Yesus Kristus kita terpanggil untuk meniru sikap Yesus Kristus untuk mengasihi dan menyelamatkan orang yang berdosa supaya menerima keselamatan. Iman yang tulus dan ikhlas belajar dari pelayanan Yesus di dunia. Yesus melayani manusia dengan tulus untuk keselamatan manusia, Dia rela berkorban, meninggalkan tahtaNya, lahir di kandang domba, menderita sengsara, di hina, disiksa sampai mati di kayu salib hanya untuk menyelamatkan manusia. (Yohanes 3:16) Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. Jadi iman yang tulus ikhlas adalah kerelaan berkorban untuk menyelamatkan orang lain. Jika Rasul Paulus menasehati Timoteus supaya menjadi penasehat di tengah jemaat yang di layaninya dengan iman yang tulus, supaya Timoteus meniru (meneladani) Yesus Kristus yang rela berkorban untuk keselamatan manusia. Mungkin ketika kita menasehati orang lain, kita akan di benci, kita akan di tolak, diremehkan dan banyak hal yang mungkin membuat hati kita sakit, kecewa, bahkan putus asa. Tetapi Nats ini menyemangati kita supaya kita rela berkorban untuk menolong orang lain, tanpa mengharapkan imbalan jasa, pujian dan penghormatan. Jika menasehati orang lain di dorong dengan iman yang tulus kita lebih berbahagia jika orang yang kita nasehati bertobat dan kembali berjalan di jalan yang benar sesuai dengan perintah Tuhan. 

Renungan

Saudara yang di kasihi Yesus Kristus, menasehati orang lain adalah pekerjaan yang mulia yang di kehendaki oleh Tuhan, tugas ini menjadi tanggung jawab setiap orang yang percaya. Yang dapat menolong kita agar kita mampu melaksanakannya, kita di ajari nats ini supaya melakukannya dengan tujuan kasih, dengan hati yang suci dan tulus, dengan sungguh-sungguh beriman kepa Yesus Kristus. (II Korintus 8:24) “Karena itu tunjukkanlah kepada mereka di hadapan jemaat-jemaat bukti kasihmu dan bukti kemegahanku atas kamu”. Amin.

Doa Penutup: Marilah kita berdoa! Terima kasih Tuhan, Tuhan telah berfirman kepada kami pagi hari ini supaya kami menasehati sesama kami yang melakukan kesalahan, yang berjalan jauh dari kehendak Tuhan, dan kembali kepada Tuhan. Berikanlah hati yang tulus dan murni kepada kami yang beriman kepada Yesus Kristus, supaya kami dapat melakukannya. Berkati pekerjaan kami hari ini, dan selamatkan kami dari segala mara bahaya. Dan tuntunlah kami berjalan dijalan yang Tuhan kehendaki. Dengarkanlah doa kami Tuhan. Amin.

Anugerah dari Tuhan kita Yesus Kristus, Kasih setia dari Allah Bapa, serta Persekutuan dari Roh Kudus, kiranya menyertai kita. Amin.


Gr. Pahot Sarumpaet, S.Th- Waka.Biro Ama Lansia HKBP

Pustaka Digital