BKAG Purba Tua Mengadakan Ibadah Jumat Agung

Angkola (18/4), Kepala Departemen Marturia HKBP melayani kebaktian menyambut jumat Agung di HKBP Janji Angkola Ressort Angkola. Kehadiran jemaat di ibadah ini sekitar 500an jiwa yang terdiri dari jemaat HKBP, HKI, GKPI, GBKP, GKPA dan Karismatik. Ibadah ini diprakarsai oleh ketua badan kerja sama antargereja Purba Tua Pdt. Japaris Nainggolan. Ibadah dimulai pada pukul 19.30 wib, yang dilayani oleh Pdt. Japaris Nainggolan sebagai liturgis dan Pdt, Dr. Anna Ch. Vera Pangaribuan menyampaikan Firman Tuhan. Di dalam ibadah, pelayan yang melayani di Departemen Marturia HKBP mempersembahkan lagu pujian yang berjudul “Tarsilang Ho Tuhan”. Kepala Biro ibadah music Pdt. David Silaban juga ikut ambil bagian dalam mengiringi ibadah pada malam ini. Pelayanan basuh kaki juga dilakukan pada ibadah menyambut jumat agung, sebagaimana yang pernah dilakukan oleh Yesus kepada murid-muridNya. Pelayanan basuh dilayani oleh Pdt. Dr. Anna Ch. Vera Pangaribuan, Pdt. Japaris Nainggolan, Pdt. Samsir Hutagalung dan Pdt. Berton Hutapea. Secara bergantian jemaat dan parhalado datang ke depan untuk dibasuh kakinya oleh pendeta.

Dalam khotbah ibu kadep menjelaskan dari  Markus 14:32-42, Kata siap-siap dan berdoa adalah kata kunci untuk memahami firman Tuhan malam ini. Pertanyaan yang mendasar adalah mengapa Yesus mengatakan kepada murid-muridNya untuk berjaga-jaga dan berdoa bersama untuk menghadapi bahaya yang besar. Yesus yakin melalui doa yang disampaikan kepada Allah menjadikan pribadiNya pasrah kepada Allah. Setelah Dia berdoa, Ia melihat bahwa murid-muridNya tertidur, maksud Yesus agar murid-muridNya juga memahami situasi yang akan terjadi pada mereka. Itulah mengapa Yesus mengatakan berjaga-jag dan berdoalah. Mengapa kita perlu berjaga-jaga dan berdoa? Saat ini sudah banyak ancaman yang datang di dalam kehidupan kita ini, kita tidak tahu kapan waktunya tiba. Itulah mengapa dikatakan bahwa “ai na gigir do tondi i, jala gale do pamatang i”, sebut ini diperhadapkan dengan konteks kita saat ini bahwa kita tidak hanya cukup menjadi warga Kristen. Tetapi bagaiamana kita menjadi murid Tuhan yang selalu berjaga-jaga dan berdoa hanya kepada Dia. Berjaga-jaga dan berdoa adalah sikap orang percaya kepada Tuhan. Inilah yang menjadi ciri khas anak Tuhan yaitu berjaga-jaga dan berdoa. Jika ada disana yang bermain judi, kita jangan ikut, jika ada disana mengkonsumsi narkoba, kita jangan ikut, jika disana ada yang biasa mencuri, kita jangan ikut. Marilah kita waspada akan kejahatan sekarang ini, agar generasi kita selanjutnya dapat menjadi saksi kebenaran Firman Allah melalui berjaga-jaga dan berdoa.

Setelah ibadah, acara dilanjutkan dengan pembinaan oleh ibu kadep yang berjudul pentingnya penginjilan di dalam hidup kita. Seluruh jemaat diajak untuk melakukan penginjilan melalui aktivitas hidup sehari-hari, melalui perbuatan dan perkataan yang benar dan membangun persahabatan. Penginjilan adalah sikap hidup orang percaya, dimana perbuatan dan perkataannya selalu menyaksikan perbuatan Allah. Sesi ini juga memaparkan video kegaitaan pastoral dan penginjilan paska sunami di Palu dan Donggala. Setelah sesi dari ibu kadep, dilanjutkan dengan pemutaran film penyaliban Tuhan Yesus. Setelah itu ibu kadep dan rombongan kembali ke Pearaja-Tarutung.

Kiranya melalui pelayanan ibadah malam menyambut jumat agung dan pemberian sesi pengtingnya penginjilan di dalam hidup orang percaya menjadi satu tanggungjawab yang harus dilaksanakan oleh orang percaya secara khusus umat percaya di daerah Janji Angkola. JLS