Kadep Marturia Memimpin Ibadah Jumat Agung di HKBP Janji Angkola

Janji Angkola (19/4), Kepala Departemen Marturia HKBP melayani ibadah Jumat Agung di HKBP Janji Angkola Ressort Angkola. HKBP Ressort Janji Angkola melayani tiga jemaat, yiatu jemaat Janji Angkola, Jemaat Dame, dan Jemaat Lobu Harambir. Jemaat HKBP Ressort Janji angkola ini mempunyai jumlah jemaat 387-an KK yang dilayani oleh Pdt. Japaris Nainggolan (pendeta resort), Cal. Pdt. Venesia Hutabarat dan Cal. Gr. Dodi Kasih Napitupulu. HKBP Janji Angkola ini terlah berdiri sejak 1872, dengan rata-rata yang beribadah pada hari minggu 300-350 orang. Namun pada ibadah peringatan kematian Tuhan Yesus di Jumat Agung ini, jemaat yang hadir mencapai 700-an jiwa. Bangunan gereja Janji Angkola sudah sangat tua, sehingga parhalado dan jemaat mempunyai rencana untuk merenovasinya kembali denggan aggaran biaya 7,6 miliar dengan penambahan gedung serba guna dan penataan bangunan yang baik. Sebelumnya, peletakan batu pertama renovasi sudah dilakukan oleh Praeses HKBP Distik II Silindung Pdt. Deonal Sinaga, dan pada acara peletakan batu pertama itu turut hadir Pdt. Kardi Simanjuntak. Rencana pembentukan panitia sudah ada, bahkan bulan mei mendatang dilakukan pembangunan tahap  pertama.

Dalam kunjungan ibu kadep kali ini sungguh berbeda dari yang sebelumnya, sebab setelah pembacaan warta hari itu juga pedeta dan parhalado menyematkan ulos kepada ibu kadep sebagai tanda tali kasih kepada ibu kadep atas pelayanan di ibadah peringatan kematian Tuhan Yesus. Ulos yang disematkan sebagai tanda tali kasih dan doa parhalado serta jemaat untuk pelayanan ibu kadep kedepannya diberikan Tuhan kesehatan, kebijaksanaan dan kekuatan. Di dalam ibadah jumat Agung ini juga beberapa dari persekutuan ibu, generasi muda serta kaum bapak mempersembahkan nyanyian. Lagu yang dinyanyikan oleh persekutuan paduan suara ini mempunyai tujuan hidup baru dan mengingat pengorbanan Yesus di dalam hidup kita serta kasihNya yang begitu besar bagi hidup kita.

Di dalam khotbah, ibu kadep menjelaskan teks yang diambil dari Markus 15:22-32, dalam ibadah peringatan kematian Tuhan Yesus sudah jelas dan terang kebenaran Firman Allah. Allah mengutus AnakNya untuk menebus dosa-dosa kita, sehingga kita memperoleh keselamatan dari dosa. Pertanyaan yang mendasar adalah apakah kita mampu untuk menebus atau membayar dosa-dosa kita saat ini? Baik dengan harta, baik dengan perbuatan baik atau apapun itu! Tetapi karena kasih Allah, Ia datang kedunia ini untuk menebus dosa dan menyelamatkan kita. Tetapi mengapa sampai saat ini masih banyak orang yang melakukan dosa? Untuk itulah, firman Allah pada hari ini mau mengingatkan kita dengan tegas, bahwa perbuatan dosa harus kita lawan. Yesus dibawa ke Golgata, diperlihatkan kemanusiaannya menanggung rasa sakit, Dia seorang raja Yahudi harus di salibkan, bahkan Dia disalibkan ditengah-tengah orang jahat.

Meskipun demikian, Yesus menerimanya dengan pasrah kepada Allah agar rencana Allah terjadi ditengah-tengah dunia ini. Untuk itu marilah kita bangkit dari sikap yang tidak baik dan dari perkataan yang tidak membangun. Jangan membalas kejahatan dengan kejahatan, tetapi marilah kita saling mengampuni satu sama lain, istri kepada suami, suami kepada istrik, orang tua kepada anak, dan lain sebagainya. Mengisi pikiran kita dengan firman Tuhan jauh lebih baik, sebab Tuhan telah memberikan yang terbaik bagi kita di dunia ini. Itulah bukti hubungan kita dengan Tuhah tidak terputus dan selalu baik. Untuk itu, pesan firman Tuhan hari ini:

  1. Mengucap syukur dan berterima kasih kepada Tuhan sebab Dia sudah datang ke dunia ini
  2. Kita kenali siapa Tuhan Kita, sebab Dia sangat kenal dengan kita
  3. Jangan salibkan Yesus kedua kalinya, mari merubah sikap yang sesuai dengan firman Allah

Acara dilanjutkan dengan pelayanan perjamuan kudus, meskipun waktu sudah menunjukkan 12.30 wib jemaat masih semangat untuk mengikuti perjamuan kudus. Perjamuan kudus dilayani oleh Pdt. Japaris Nainggolan dan Pdt. Anna Ch. Vera Pangaribuan. Seluruh jemaat berbondong-bondong menuju altar gereja untuk menerima perjamuan kudus. Selama tiga puluh menit pelayanan perjamua kudus dilaksanakan dengan baik. Setelah itu, ibadah diakhir dengan doa penutup. Sembari bersalam-salaman jemaat kembali menuju rumah-masing untuk mempersiapkan diri untuk mengikuti ibadah “Ulaon na hohom”. Ibu kadep, rombongan, parhalado serta beberapa dari perwakilan setiap seksi HKBP Janji Angkola makan bersama di gereja sebagai bentuk sambutan kepada rombongan ibu kadep. Seusai makan, ibu kadep memberikan arahan dan bimbingan kepada parhalado dan perwakilan seksi untuk tetap semangat melayani Tuhan. Mengenai rencana pembangunan fisik gereja ini, mari kita doakan bersama, kemudian harus ada juga usaha kita untuk memberikan kontribusi dalam proses pembangunan gedung gereja ini.

Ibu kadep juga melayani ibadah “ulaon na hohom” pada pukul 14.00 wib. Ibadah ini dihadiri jemaat lebih kurang 100 jiwa. Ibadah ini juga berlangsung sekitar satu jam kedepan. Setelah ibadah selesai, ibu kadep mohon izin kepada jemaat untuk kembali ke Pearaja. Pendeta dan parhalado mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada ibu kadep dan rombongan. Ungkapan batak yang mengatakan “ unang jora hamu inang ro tu Janji Angkola on” disampaikan salah seorang parhalado kepada ibu kadep. Dengan penuh senyuman, ibu kadep juga menyampaiakan terima kasih kepada seluruh parhalado secara khusus pendeta resort. Kiranya pelayana hari ini membawa semangat baru kepada jemaat untuk mengikuti ibadah dan kegiatan di gereja. Begitu juga rencana pembangunan gedung gereja dapat direncakana dan dilaksanakan dengan baik, agar nama Tuhan selalu dimuliakan melalui gerejaNya. JLS

 

 

 

 

Pustaka Digital