Renungan Harian HKBP | 18 Februari 2024 (Evangelium)


Doa Pembuka: Kristus Tuhan, kami mengucap syukur untuk penyertaan-Mu dalam keseharian hidup. Jika sebentar kami akan mendengarkan (membaca) firman dan renungan, mampukankanlah kami untuk menghayati dan melakukannya. Di dalam nama Yesus Kristus kami telah berdoa. Amin.

 

Nats: Mazmur 25:1-10

1 Dari Daud. Kepada-Mu, ya TUHAN, kuangkat jiwaku; 2 Allahku, kepada-Mu aku percaya; janganlah kiranya aku mendapat malu; janganlah musuh-musuhku beriaria atas aku. 3 Ya, semua orang yang menantikan Engkau takkan mendapat malu; yang mendapat malu ialah mereka yang berbuat khianat dengan tidak ada alasannya. 4 Beritahukanlah jalan-jalan-Mu kepadaku, ya TUHAN, tunjukkanlah itu kepadaku. 5 Bawalah aku berjalan dalam kebenaran-Mu dan ajarlah aku, sebab Engkaulah Allah yang menyelamatkan aku, Engkau kunanti-nantikan sepanjang hari. 6 Ingatlah segala rahmat-Mu dan kasih setia-Mu, ya TUHAN, sebab semuanya itu sudah ada sejak purbakala. 7 Dosa-dosaku pada waktu muda dan pelanggaran-pelanggaranku janganlah Kauingat, tetapi ingatlah kepadaku sesuai dengan kasih setia-Mu, oleh karena kebaikan-Mu, ya TUHAN. 8 TUHAN itu baik dan benar; sebab itu Ia menunjukkan jalan kepada orang yang sesat. 9 Ia membimbing orang-orang yang rendah hati menurut hukum, dan Ia mengajarkan jalan-Nya kepada orang-orang yang rendah hati. 10 Segala jalan TUHAN adalah kasih setia dan kebenaran bagi orang yang berpegang pada perjanjian-Nya dan peringatan peringatan-Nya.

 

Kasih Setia dan Penyertaan Tuhan

 

Mazmur 25 ditulis oleh Daud yang hidup dalam persekutuan yang erat dengan Tuhan. Doa ini berisi penyerahan diri dan kesadaran akan perbuatan dosanya. Ia yakin dan percaya bahwa kasih setia Tuhanlah lah yang mengampuni dosa-dosanya dan senantiasa menaungi serta menyertainya. Kebaikan Tuhan yang tidak terbatas senantiasa menyertai dan menuntun kehidupan manusia.


Di dalam perikop ini pemazmur juga memohon tuntunan dan pembebasan dari Tuhan dari kesesakan yang dialami dalam keseharian hidup akibat berbagai ancaman dan tantangan yang datang silih berganti dalam masa dan waktu yg tak pasti. Jika kita mau lebih dalam memahaminya, Mazmur ini mengajarkan tiga hal, pertama, di dalam jiwanya yang senantiasa berdoa, pemazmur mengajarkan kita untuk senantiasa memberi perhatian sepenuhnya kepada Tuhan dan hidup menurut kehendak-Nya. Di dalamnya kita perlu memiliki kesadaran bahwa kasih karunia, rahmat, dan pengampunan dari Tuhan akan bersifat abadi, teguh, dan kekal. Oleh karena itu, di dalam kegagalan atau kejatuhan yang kadang terjadi, kita perlu terus percaya dan kembali bangkit bersama-sama dengan Tuhan. Kedua, Tuhan tidak akan mempermalukan ketika kita menyerahkan diri sepenuhnya kepada Tuhan sebagai Pembela Yang setia. Di dalam hal ini kita perlu kuat untuk selalu memberi kesaksian akan iman dan perbuatan kita akan Tuhan, sekalipun orang-orang yang tidak mengenal Tuhan akan mengolok-olok, menertawai, dan menindas kita. Dalam hal ini orang-percaya harus menjadi Kristen sejati yang selalu berpengharapan kepada Tuhan. Ketiga, pemazmur berharap sepenuhnya dalam penantian kepada Tuhan akan masa depan yang lebih baik. Tuhan tidak akan pernah diam dan meninggalkan dalam segala sesuatu yang dialami oleh manusia. Itu sebabnya kita harus selalu memercayakan hidup kita sepenuhnya kepada Tuhan karena Ia akan selalu beserta dan menyelamatkan umat-Nya.

 

Sikap iman pemazmur ini hadir dari dalam kesulitan pribadi yang dialaminya. Ia memohon agar Tuhan selalu membimbing untuk dapat hidup seturut dengan jalanNya. Hal ini mengajarkan kepada kita bahwa sejak masa lalu, penyertaan dan kasih setia Tuhan selalu menjadi bagian yang tidak terpisahkan di dalam kehidupan orang-orang percaya. Tuhan selalu menyertai dalam kasih dan kesabaran yang penuh, bahkan ketika acap kali kita tidak dapat bertahan untuk hidup setia dalam kekudusan dan kebenaran. Kasih setia Tuhan tak berujung. Ia selalu mengampuni dan memberi kesempatan bagi kita untuk memperbaiki dan memperbarui diri.

 

Ibu, bapak, saudara dan saudari yang terkasih, sama seperti Daud sang pemazmur, marilah kita mengangkat wajah kepada Tuhan betapapun besar pergumulan, perjuangan, bahkan kesusahan yang harus kita hadapi, betapapun ada berbagai hal yang memancing kita meninggalkan Tuhan. Tuhan akan memampukan kita menghadapi berbagai hal dalam kehidupan kita. Dalam hal itu marilah kita bersyukur kepada Tuhan Yang memberi kasih setia dan menyertai kita. Amin.

 

Doa Penutup: Ya Tuhan Yang Maha Baik, kami mengucap syukur akan kesetiaan-Mu menyertai dan menuntun kehidupan kami. Engkau tidak pernah meninggalkan kami dalam pergumulan dan perjuangan hidup, bahkan dalam kejatuhan, kegagalan dan keberdosaan. Engkau begitu mengasihi kami, tanpa batas. Engkau begitu setia menuntun kami. Karenanya ya, Tuhan, kami mohon ampun. Jadikan dan kuatkanlah kami untuk selalu setia kepada-Mu. Setia di dalam iman dan perbuatan bertapapun besar permasalahan yang harus kami hadapi. Di dalam nama Yesus Kristus kami telah berdoa. Amin.

Pustaka Digital