Renungan Harian HKBP | 18 Februari 2024 (Epistel)


Doa Pembuka: Kristus Tuhan, kami mengucap syukur untuk setiap hari yang telah Engkau berikan bagi kami. Jika sebentar kami akan membaca firman dan renungan, mampukankanlah kami untuk menghayati dan melakukannya. Di dalam nama Yesus Kristus kami telah berdoa. Amin.


Nats Renungan: Markus 10:46-52

46 Lalu tibalah Yesus dan murid-murid-Nya di Yerikho. Dan ketika Yesus keluar dari Yerikho, bersama-sama dengan murid-murid-Nya dan orang banyak yang berbondong-bondong, ada seorang pengemis yang buta, bernama Bartimeus, anak Timeus, duduk di pinggir jalan. 47 Ketika didengarnya, bahwa itu adalah Yesus orang Nazaret, mulailah ia berseru: "Yesus, Anak Daud, kasihanilah aku!" 48 Banyak orang menegornya supaya ia diam. Namun semakin keras ia berseru: "Anak Daud, kasihanilah aku!" 49 Lalu Yesus berhenti dan berkata: "Panggillah dia!" Mereka memanggil orang buta itu dan berkata kepadanya: "Kuatkan hatimu, berdirilah, Ia memanggil engkau." 50 Lalu ia menanggalkan jubahnya, ia segera berdiri dan pergi mendapatkan Yesus. 51 Tanya Yesus kepadanya: "Apa yang kaukehendaki supaya Aku perbuat bagimu?" Jawab orang buta itu: "Rabuni, supaya aku dapat melihat!" 52 Lalu kata Yesus kepadanya: "Pergilah, imanmu telah menyelamatkan engkau!" Pada saat itu juga melihatlah ia, lalu ia mengikuti Yesus dalam perjalanan-Nya Kasih Setia dan Penyertaan Tuhan.


Beriman dalam Perbuatan

Perikop ini bercerita tentang kepercayaan seorang laki-laki kepada Yesus padahal ia belum pernah merasakannya. Bartimeus adalah seorang pengemis buta yang duduk di pinggir jalan yang akan dilewati oleh Yesus. Bartimeus pasti telah mendengar pengajaran dan mujizat Yesus yang luar biasa dari orang-orang yang dijumpainya. Mendengar sudah cukup baginya untuk yakin dan percaya bahwa Yesus pasti mau mengasihani dan menyembuhkan. Itu sebabnya ketika mengetahui kedatangan Yesus, Bartimeus segera bergerak untuk menjumpai-Nya. Ketika kerumunan para pengikut Yesus menghambat pergerakanya, ia segera berseru, "Yesus, Anak Daud, kasihanilah aku! "Orang-orang banyak yang mendengar seruan keras Bartimeus segera menyuruhnya diam. Bartimeus mengindahkan perkataan orang-orang banyak tersebut. Keinginannya untuk bertemu Yesus begitu besar karena dalam iman dan pengharapannya Yesus akan melakukan perkara besar atau mujizat yang luar biasa, yaitu matanya menjadi celik sehingga dapat melihat berbagai hal di sekitarnya.

Ketika mendengar langkah Yesus dan orang banyak semakin dekat dengan dirinya, Bartimeus kembali berseru, "Anak Daud, kasihanilah aku!" Ia tidak menjadi ragu karena imannya telah bertumbuh dari apa yang telah didengarnya. Bartimeus terus berseru-seru sekalipun ia dimarahi banyak orang. Seruannya yang begitu keras tentu menarik perhatian Yesus dan menggetarkan hati-Nya. Ia segera berhenti dan berkata, "Panggillah dia!" Mereka memanggil Bartimeus itu dan berkata kepadanya, "Teguhkan hatimu, berdirilah, Ia memanggil engkau." Mendengar hal tersebut, Bartimeus menanggalkan jubahnya, lalu segera berdiri dan pergi kepada Yesus. Lalu Yesus bertanya kepadanya, "Apa yang kaukehendaki Kuperbuat bagimu?" Jawab orang Bartimeus itu, "Rabuni, aku ingin dapat melihat!" Lalu kata Yesus kepadanya, "Pergilah, imanmu telah menyelamatkan engkau!" Saat itu juga ia dapat melihat, lalu ia mengikuti Yesus dalam perjalanan-Nya. Mujizat penyembuhan ini memperlihatkan, iman, keyakinan, dan tindakan Bartimeus yang begitu kuat telah menyelamatkannya. Bartimeus berani terus bersuara, sekalipun orang-orang menyuruhnya diam. Ia memiliki iman dan imannya itu terus betumbuh, sekalipun ia hanya mendengar, bukan melihat dan merasakannya.

Ibu, bapak, saudari, dan saudara yang terkasih, dalam menjalani hidup kita kita berhadapan dengan tantangan dan kesulitan. Kadang kala baik secara fisik maupun hati kita buta dengan apa yang terjadi di balik berbagai masalah yang begitu rumit. Kita menjadi bingung dan tidak tahu lagi akan apa yang harus dilakukan. Saat hal ini terjadi, ingat dan teladanilah Bartimeus, Si buta yang tidak dapat melihat apapapun, dengan imannya berseru memohon pertolongan Tuhan. Seruan yang disertai iman akan menggetarkan hati Tuhan dan membuat Ia bertindak.

Marilah kita belajar dari Bartimeus yang mau menjadi pendengar dan perenung serta memiliki iman dalam perbuatan, sehingga kita mampu mengatasi berbagai persoalan, permasalahan, tantangan, dan perjuangan dalam kehidupan. Yakinlah, Tuhan akan melakukan yang terbaik bagi kita, melalui kesembuhan, pemulihan, bahkan kekuatan ketika kita belum mendapatkannya. Amin.

Doa Penutup: Ya Allah Yang Maha Baik, kami mengucap syukur karena Engkau selalu menuntun kehidupan kami. Sama seperti Bartimes, kami yakin Engkau akan mengunjungi, menyembuhkan, dan memulihkan kami dari berbagai sakit dan persoalan yang kami hadapi. Tuntunlah kami dalam perjalanan gumul dan juang hidup. Jadikan dan kuatkanlah kami untuk selalu setia kepada-Mu. Setia di dalam iman dan perbuatan bertapapun besar permasalahan yang harus kami hadapi. Di dalam nama Yesus Kristus kami telah berdoa. Amin.


Pdt. Franciska Marcia J. Silaen- Pendeta Fungsional Biro SMIRNA HKBP