Renungan Harian HKBP | 8 Februari 2024


Shalom, Selamat pagi saudara-saudari sekalian. Untuk memulai segala pekerjaan kita hari ini, mari sejenak bersekutu memuji, memuliakan nama Tuhan dan mendengarkan firman Tuhan. Namun sebelumnya marilah kita satukan hati, kita berdoa!


Doa Pembuka: Ya Allah Bapa di Sorga, kami mengucap syukur untuk anugerah Tuhan yang boleh kami rasakan hingga pada saat ini. Ya Tuhan, pada saat ini kami sejenak bersekutu dengan saudara-saudari kami untuk mendengarkan firman Tuhan. Kiranya Tuhan memberkati hati dan pikiran kami agar kami bisa mendengar serta menerima firmanMu dengan baik. Di dalam nama Yesus Kristus kami berdoa dan bersyukur kepadaMu. Amin.

Nats Renungan:

Pengkhotbah 7: 14

“Pada hari mujur bergembiralah, tetapi pada hari malang ingatlah, bahwa hari malang ini pun dijadikan Allah seperti juga hari mujur, supaya manusia tidak dapat menemukan sesuatu mengenai masa depannya.

Demikianlah firman Tuhan..

Bapak, ibu, saudara-saudari terkasihbarangkali kita pernah mendengar ungkapan yang mengatakan “Mujur tak dapat diraih malang tak dapat ditolak”. Mujur dan kemalangan yang dialami manusia akan datang dan pergi begitu saja bagaikan sebuah misteri.  

Saudara-saudari yang terkasih, ketika membaca ayat hari ini kita tentu sepakat bahwa mujur dan malang sama-sama diciptakan oleh Allah. Setiap manusia akan mengalami mujur dan akan malang sesuai dengan rencana Tuhan sehingga manusia hanya perlu menerimanya dengan bijaksana. Di zaman sekarang ini terkadang ada saja manusia yang mencari ramalan-ramalan yang bertujuan supaya mereka tahu apakah di hari esok mereka akan mengalami kemujuran atau kemalangan itu. Jika di dalam ramalan itu ia akan mengalami kemalangan maka ia akan berusaha supaya terhindar dari kemalangan itu. Namun hal itu tentu saja salah. Manusia tidak akan pernah bisa memprediksi apa yang akan terjadi di masa depan sebab semuanya merupakan bagian dari rencana Allah di dalam hidupnya. Ramalan-ramalan yang mungkin bisa didapatkan dari berbagai sumber hanya akan membuat kita terjerumus ke dalam dosa. Sebab apabila ramalan itu tidak sesuai dengan yang kita harapkan hal itu hanya akan membuat kita kecewa, murka, bahkan sampai kepada tidak bersemangat menjalani hidup. Untuk itu, saudara-saudari  pada saat ini kita belajar bagaimana sikap dalam menghadapi waktu mujur dan waktu malang yang akan bahkan sedang kita alami saat ini.

1. Jika pada saat ini kita sedang berada pada waktu mujur, yaitu ketika segala sesuatunya berjalan baik, mengalami kemakmuran, baik dalam kesehatan, kedamaian, dan kelimpahan, keadaan seseorang menjadi maju dan berkembang kita harus bersyukur kepada Tuhan, bergembira menikmati anugerah yang diberikan oleh Tuhan, berbuat baik atau berada dalam kebaikan karena apa yang Tuhan berikan kepada manusia diberikan kepada mereka secara berlimpah untuk dinikmati, untuk dimanfaatkan, dan bermanfaat bagi orang lain. Seperti dalam Galatia 6: 10 dikatakan “Karena itu, selama masih ada kesempatan bagi kita, marilah kita berbuat baik kepada semua orang, tetapi terutama kepada kawan-kawan kita seiman”.

2. Dan apabila pada saat ini kita mengalami waktu malang. Kita harus menyadari bahwa masa ini tidak muncul begitu saja, atau secara kebetulan tetapi masa ini datang dari Allah berdasarkan keputusanNya.

Oleh sebab itu saudara-saudari terkasih..

Pada akhirnya kita hanya perlu berserah diri dan bergantung kepada rencana Tuhan yang ajaib. Kita harus menghargai saat-saat sukacita dan memanfaatkannya sebaik-baiknya, tetapi juga bersiap untuk tantangan dan belajar darinya. Mujur dan malang datang pada waktunya dan di tempatkan pada tempatnya yang semestinya, saling berganti dan saling menjawab, seperti siang dan malam, musim panas dan musim dingin, bekerja sama demi kebaikan manusia. Kita tidak akan mengetahui apa yang akan terjadi selanjutnya dalam hidup kita karena segala sesuatunya sangat tidak pasti, dan dapat berubah, dan tidak ada yang permanen. Untuk itu perlu sikap bijaksana dalam menghadapi segala situasi yang kita hadapi supaya kita hidup di dalam takut akan Tuhan dan tidak terjerumus ke dalam dosa dan mengimani bahwa apapun yang menjadi kondisi kita saat ini merupakan pekerjaan Tuhan, yang pada akhirnya semuanya tampak menjadi yang terbaik. Amin.


Doa Penutup: Ya Allah Bapa syukur kami ucapkan untuk penyertaan Tuhan dalam hidup kami saat ini sehingga kami boleh mendengarkan firman Tuhan. Tolonglah kami supaya kami hidup dalam kekudusan sehingga hidup kami menjadi kemuliaan bagi nama Tuhan. Untuk hari ini kami memohon kiranya Tuhan yang senantiasa melindungi kami, apapun yang akan kami kerjakan, kemanapun kaki kami melangkah, supaya kami selalu dalam lindungan Tuhan. Ampuni kami untuk dosa dan kesalahan kami supaya kami layak disebut sebagai anak Tuhan. Inilah doa dan permohonan kami di dalam Yesus Kristus kami berdoa dan bersyukur kepadaMu. Amin.


C.Pdt. Josianna Widya Permata Lumbantobing- Calon Pelayan di Biro Personalia HKBP