Renungan Harian HKBP | 9 Mei 2024

EPISTEL 


Doa pembuka: Terima kasih Tuhan buat nafas kehidupan pada hari ini terlebih pada hari ini kami beribadah memuji dan memuliakan namaMu dalam peringatan hari Kenaikan Tuhan Yesus ke sorga. Sejenak kami akan mendengarkan firmanMu, kiranya Roh Kudus menerangi hati dan pikiran kami agar dapat menerima dan memahami firmanMu. Dalam Kristus Yesus kami berdoa. Amin. 

 

Renungan 

YESUS TERANGKAT KE SORGA DAN KITA BERSUKACITA

Nas Epistel : Mazmur 47 : 6 – 10

 

Ibu, Bapak, Saudara-saudari para pembaca dan pendengar aplikasi Marturia HKBP yang terkasih dalam Tuhan Yesus Kristus. 

Dalam hari yang penuh dengan sukacita ini, yakni dalam hari Peringatan Kenaikan Yesus ke sorga, nas Epistel Mazmur 47:6-10 ini, merupakan sebuah ajakan pemazmur kepada seluruh orang percaya agar memuji dan memuliakan nama Allah, bertepuk tangan serta mengelu-elukan Allah dengan sorak sorai (lih. ay. 2). Tentu, memuji dan memuliakan nama Allah adalah suatu ekspresi iman atas segala perbuatan Tuhan yang ajaib dalam hidup orang percaya. Namun lebih dari itu, perikop ini merupakan sebuah Mazmur yang disebut sebagai Mazmur ”Tuhan-Raja” sebab isinya banyak menceritakan tentang keagungan dan kemuliaan Tuhan sebagai Raja, Yang Mahatinggi, Penguasa atas seluruh bumi. Mazmur ini menggambarkan tentang kuasa Allah yang mengatasi segala kuasa para raja dan penguasa yang ada di dunia ini. Kuasa Allah yang besar dan dahsyat inilah yang menjadi pusat iman orang percaya agar senantiasa percaya dan mempercayakan kehidupannya ke dalam tangan Allah yang Mahakuasa.

 

Secara khusus, khotbah ini menggambarkan tentang kuasa Allah, Sang Raja yang Mahamulia itu, telah naik dengan diiringi sorak-sorai, juga diiringi dengan bunyi sangkakala (ay. 6). Pernyataan ini menggambarkan tindakan Allah yang telah naik, kembali ke takhta kebesaranNya di sorga dan memerintah sebagai Raja atas seluruh bumi dan atas bangsa-bangsa (ay. 8-9). Para penafsir menjelaskan penggambaran Allah yang telah naik ke sorga dalam Mazmur 47:6 ini telah digenapi melalui kenaikan Yesus ke sorga (band. nas Lukas 24:44-53, sebagai Evangelium pada Peringatan Yesus Kristus ke sorga) yang disaksikan oleh para muridNya. Para murid bersukacita dan memuji serta memuliakan Allah, sebab mereka mengimani bahwa kenaikan Yesus ke sorga adalah menyediakan tempat bagi orang percaya, yaitu kehidupan yang kekal bersama Tuhan Yesus (band. Yohanes 14:2, ”Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu”). Perjanjian Lama (PL) mencatat penampakan sukacita yang ditunjukkan dalam mengiringi kenaikan Allah ke sorga, dimana kenaikan Allah ke sorga diiringi oleh sorak-sorai dan bunyi sangkakala, sebagai ekspresi mengelu-elukan Allah sebagai Raja atas seluruh bumi. Demikian juga halnya dalam Perjanjian Baru, kenaikan Yesus ke surga berdampak pada transformasi dalam diri para muridNya, dimana mereka pulang ke tempat meraka dengan penuh sukacita, senantiasa berada dalam Bait Allah untuk memuji dan memuliakan Allah (Luk 24:52-53).

 

Satu hal yang menjadi kepastian iman kita adalah bahwa kenaikan Yesus ke sorga telah dinubuatkan jauh sebelum peristiwa kenaikanNya itu. Dalam Perjanjian Lama, khususnya kita melihat dalam Mazmur 110:1, dikatakan ”Mazmur Daud. Demikianlah firman TUHAN kepada tuanku: "Duduklah di sebelah kanan-Ku, sampai Kubuat musuh-musuhmu menjadi tumpuan kakimu”. Pernyataan ini telah digenapi Yesus melalui peristiwa kematian, kebangkitan dan terutama kenaikanNya ke sorga; sebagaimana digemakan dalam khotbah Petrus yang telah menerima pencurahan Roh Kudus, dengan sangat berapi-api dia mengkhotbahkan Yesus yang mati, bangkit dan ditinggikan oleh tangan kanan Allah (Kis 2:32). Selanjutnya dalam ayat 34-35, dengan penuh keyakinan iman Petrus berkata: ”Sebab bukan Daud yang naik ke sorga, malahan Daud sendiri berkata: Tuhan telah berfirman kepada Tuanku: Duduklah di sebelah kanan-Ku, sampai Kubuat musuh-musuh-Mu menjadi tumpuan kaki-Mu”. Dengan pernyataan ini Petrus mengarahkan kesaksian para pemazmur dalam Perjanjian Lama menuju dan berpuncak pada Yesus Kristus, sebagai penggenapan seluruh isi Kitab Suci; dimana klimaks pernyataan itu terletak pada kesimpulan tegas: ”Jadi seluruh kaum Israel harus tahu dengan pasti, bahwa Allah telah membuat Yesus, yang kamu salibkan itu, menjadi Tuhan dan Kristus” (Kis 2:36).

 

Ibu, Bapak, Saudara-saudari para pembaca dan pendengar aplikasi Marturia HKBP yang terkasih dalam Tuhan Yesus Kristus.

Khotbah ini mengajak kita semua merenungkan peristiwa kenaikan Yesus sebagai peristiwa besar dalam hidup kerohanian kita sebagai pengikut Yesus Kristus. Peristiwa kenaikan Yesus ke sorga sebagai penggenapan dari nubuatan PL menunjukkan Allah yang setia dan menepati janjiNya untuk menyelamatkan seisi dunia ini. Allah yang Mahakuasa, Raja atas seluruh bumi dan seluruh ciptaanNya itu telah naik ke sorga, takhtaNya yang mulia itu. Demikianlah Yesus Kristus, Allah yang menjadi manusia itu, telah naik ke sorga, kembali ke takhtaNya yang agung dan mulia itu, terlebih lagi menyediakan tempat yang kekal di sorga bagi orang yang percaya padaNya. Inilah yang menjadi sukacita bagi kita para pengikut Yesus, bukan hanya pada zaman para rasul atau murid Tuhan Yesus pada masa awal kekristenan bertumbuh di abad pertama, namun terlebih kita yang hidup di era digital sekarang ini. Di era yang ditandai dengan perubahan yang sangat cepat di masa ini membuka berbagai peluang manusia dalam menemukan berbagai teknologi yang membantu memudahkan segala pekerjaan manusia. Namun perubahan yang sangat cepat itu seringkali menyebabkan manusia jatuh dalam kesombongan dan pengagungan diri sendiri sehingga menjadi jauh dari Tuhan bahkan menyangkali kuasa Tuhan atau atheis. Khotbah ini mengajak kita semua untuk kembali menyadari dan mengimani kuasa Tuhan yang melampaui segala kuasa yang ada di dunia ini, sebab Dialah Raja yang memerintah atas seluruh bumi, termasuk atas bangsa-bangsa di dunia ini. Pada akhirnya seluruh bangsa akan berkumpul sebagai umat Allah Abraham dan memuji serta memuliakan Allah (band. ay. 10). Tugas kita sebagai orang percaya, sebagai saksi-saksi Kristus yang setia, adalah memberitakan kabar baik yakni keselamatan yang disediakan Allah bagi setiap orang yang percaya kepada Yesus Kristus, yang telah naik ke sorga, bertakhta dan memerintah dunia ini; sebagaimana kesaksian rasul Paulus tentang Yesus: ”Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama, supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi, dan segala lidah mengaku: "Yesus Kristus adalah Tuhan," bagi kemuliaan Allah, Bapa! (Flp 2:9-11). Amin. 

 

Doa penutup: Ya Tuhan Allah Bapa kami, terima kasih atas sapaan firmanMu pada hari Peringatan Kenaikan Yesus ke sorga, yang kami peringati melalui ibadah kami hari ini. Engkau adalah Tuhan Allah kami yang berkuasa dan memerintah sebagai Raja atas seluruh bumi ini, termasuk seluruh bangsa di dunia ini. Ajarlah kami ya Tuhan untuk senantiasa tunduk dan mengakui kuasaMu atas seluruh kehidupan kami, sebab kuasaMulah yang menyelamatkan kami melalui kematian, kebangkitan dan kenaikan Yesus Kristus, Tuhan dan Juruselamat kami. Biarlah melalui peringatan kenaikan Yesus ke sorga ini mengingatkan kami agar senantiasa bersukacita, taat dan setia menjadi saksi-saksi Kristus di tengah-tengah dunia ini untuk mewartakan kabar baik, kabar keselamatan dalam iman kepada Tuhan Yesus. Dalam Kristus Yesus, Tuhan dan Juruselamat kami, dengarlah doa permohonan kami. Amin.    


Doa pembuka: Terima kasih Tuhan buat nafas kehidupan pada hari ini terlebih pada hari ini kami beribadah memuji dan memuliakan namaMu dalam peringatan hari Kenaikan Tuhan Yesus ke sorga. Sejenak kami akan mendengarkan firmanMu, kiranya Roh Kudus menerangi hati dan pikiran kami agar dapat menerima dan memahami firmanMu. Dalam Kristus Yesus kami berdoa. Amin. 

 

EVANGELIUM


YESUS TERANGKAT KE SORGA DAN KITA BERSUKACITA

Nas Evangelium : Lukas 24 : 44 – 53

 

Ibu, Bapak, Saudara-saudari para pembaca dan pendengar aplikasi Marturia HKBP yang terkasih dalam Tuhan Yesus Kristus.  

Pengalaman Tuhan Yesus bersama dengan murid-muridNya selama masa pelayananNya di daerah Palestina dan sekitarnya adalah sebuah pengalaman iman yang luar biasa bagi para muridNya dan pastilah tak terlupakan dalam benak mereka. Para murid Yesus adalah orang-orang yang sederhana dari berbagai latar belakang yang berbeda satu dengan lainnya, yang dipanggil dan dikumpulkan untuk menjadi pengikut Yesus dan saksi sejarah dari berbagai perkataan, pengajaran dan berbagai tanda mujizat yang telah diperbuat Yesus. Lebih kurang tiga tahun mereka bersama dengan Yesus, Sang Pemimpin dan Guru atau Rabbi mereka, hingga pada peristiwa penderitaan, penyaliban dan kematian Yesus di kayu salib. Namun pengalaman iman mereka tidak berakhir pada peristiwa kematian Yesus. Melalui kebangkitan Yesus dari kematian, para murid beroleh semangat dan kekuatan iman yang luar biasa, dari pengalaman ketakutan menjadi memiliki keberanian memberitakan kabar baik tentang keselamatan dalam Tuhan Yesus. Selain itu dari keragu-raguan maupun ketidakpercayaan namun melalui peristiwa kebangkitan Yesus para murid memiliki keyakinan iman yang teguh mempercayai kuasa dan keselamatan dalam nama Tuhan Yesus.

 

Sekarang tibalah saatnya ketika Yesus akan naik ke sorga, sebagaimana yang dikisahkan oleh nas khotbah ini kepada kita orang percaya. Penulis Injil Lukas mengisahkan tentang saat-saat akhir Tuhan Yesus bersama dengan para muridNya, setelah Dia bangkit dari kematian dan sebelum Dia naik ke sorga. Pada sebuah momen perkumpulan para murid, Yesus hadir di tengah-tengah mereka lalu memperlihatkan tangan dan kakiNya kepada murid-muridNya yang sedang terkejut itu, sebagai tanda bukti bahwa Dia benar-benar telah bangkit dari kematian. Selanjutnya Yesus dan para muridNya menikmati momen kebersamaan yang indah itu sebagai momen yang mengharukan sekaligus menakjubkan. Dalam kesempatan yang luar biasa itulah Yesus kembali mengingatkan perkataanNya yang pernah disampaikan di hadapan para muridNya, dikatakan: ”Ia berkata kepada mereka: "Inilah perkataan-Ku, yang telah Kukatakan kepadamu ketika Aku masih bersama-sama dengan kamu, yakni bahwa harus digenapi semua yang ada tertulis tentang Aku dalam kitab Taurat Musa dan kitab nabi-nabi dan kitab Mazmur.” (ay. 44). Melalui perkataan ini Yesus kembali mengingatkan para muridNya tentang misi kedatangan dan pelayananNya di dunia ini, yakni untuk menggenapi semua yang tertulis dalam Kitab Suci. Melalui peristiwa apakah Yesus menggenapi isi Kitab Suci? Yaitu bahwa Mesias harus menderita sengsara, mati dan bangkit dari antara orang mati pada hari ketiga; dan dalam namaNya berita tentang pertobatan dan pengampunan dosa harus disampaikan kepada segala bangsa (ay. 46-47). Tentulah para murid yang bersama-bersama dengan Yesus selama tiga tahun itu menjadi saksi dari semua peristiwa yang dialami oleh Yesus, Sang Mesias dan Juruselamat itu. Dari perkataan yang jelas, lugas dan tegas ini Yesus menguatkan iman para muridNya dan memberikan sebuah status baru yang luar biasa bagi mereka yaitu menjadi saksi dari semua peristiwa yang dialami oleh Tuhan Yesus itu. Saksi (bahasa Yunani: martures, dari kata martus, marturos; artinya saksi, martir, yang menyaksikan terjadinya sebuah peristiwa) memiliki sebuah peranan penting dalam sebuah peristiwa, sebagai seseorang yang kesaksiannya itu dapat dipercaya dan diandalkan. Demikianlah para murid Yesus menjadi para saksi yang menyaksikan dan memberitakan tentang segala peristiwa yang terjadi selama pelayanan Yesus di dunia ini, hingga pada kematian dan kebangkitanNya.

 

Setelah proses pembentukan dan penguatan karakter saksi yang kuat dalam diri para murid, kini Yesus membawa mereka pada episode puncak yang sangat krusial bagi mereka. Lukas menceritakan peristiwa yang terjadi di luar kota Yerusalem sampai dekat Betania, dimana pada momen mengesankan itu Yesus mengangkat tanganNya dan memberkati mereka. Dan ketika Ia sedang memberkati mereka, Ia berpisah dari mereka dan terangkat ke sorga (ay. 50-51). Sungguh suatu peristiwa yang sangat menakjubkan bagi murid-murid Yesus. Apa yang dilakukan para murid? Dalam kedua ayat yang terakhir dalam perikop ini, ayat 52-53, Injil Lukas memberitakan, bahwa mereka sujud menyembah kepada-Nya, lalu mereka pulang ke Yerusalem dengan sangat bersukacita. Mereka senantiasa berada di dalam Bait Allah dan memuliakan Allah. Luar biasa sikap yang ditunjukkan oleh para murid Yesus ini. Momen perpisahan dengan Yesus, Sang Pemimpin dan Guru yang sangat mereka hormati itu bukanlah sebuah perpisahan yang harus ditangisi, namun mereka pulang dari tempat itu dengan penuh sukacita.  Bukan hanya itu, sukacita itu mereka wujudkan dalam kesetiaan datang ke Bait Allah untuk memuji dan memuliakan Allah. Mengapa hal ini bisa terjadi? Jawabnya, kuasa kebangkitan Yesus memberikan keberanian, semangat dan keteguhan iman kepada para murid untuk tampil menjadi saksi yang memberitakan karya keselamatan oleh Tuhan Yesus kepada semua orang, agar percaya dan diselamatkan. Inilah sukacita luar biasa yang dialami dan diwujudnyatakan oleh murid-murid Tuhan Yesus setelah peristiwa kenaikan Tuhan Yesus ke sorga.

 

 Ibu, Bapak, Saudara-saudari para pembaca dan pendengar aplikasi Marturia HKBP yang terkasih dalam Tuhan Yesus Kristus.

Khotbah ini mengajak kita semua merenungkan peristiwa kenaikan Yesus sebagai peristiwa besar dalam hidup kerohanian kita sebagai pengikut Yesus Kristus. Peristiwa kenaikan Yesus ke sorga bukanlah momen perpisahan yang diwarnai dengan kesedihan dan isak tangis karena kita merasa ditinggalkan oleh Yesus. Sama sekali tidak. Justeru sebaliknya, bahwa peristiwa kenaikan Yesus memberikan sukacita dalam hidup kerohanian kita, sebab kita mengimani bahwa tujuan kenaikanNya ke sorga adalah menyediakan tempat bagi kita orang percaya. Dalam Yohanes 14:2 dikatakan, ”Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu”. Pernyataan Yesus ini menjadi jaminan dalam hidup kita, bahwa Yesus naik ke sorga untuk menyediakan tempat bagi setiap orang yang percaya kepadaNya. Inilah yang menjadi sukacita bagi kita para pengikut Yesus, terlebih kita yang hidup di masa kini. Di era perubahan yang sangat cepat di masa ini menawarkan berbagai kemudahan dan kesenangan hidup manusia. Namun yang patut kita renungkan adalah, bahwa segala kecanggihan ilmu pengetahuan dan teknologi  itu belum tentu mendatangkan sukacita bagi manusia. Sukacita yang sejati hanya dapat kita temukan dalam iman kepada Tuhan Yesus, Juruselamat dunia ini. Sukacita yang berasal dari Tuhan Yesus itulah yang memampukan kita menjadi saksi-saksi Kristus di masa kini, memberitakan Kabar Baik, kabar sukacita bagi dunia ini, yakni kabar keselamatan dalam iman kepada Yesus Kristus. Mari menjadi saksi Kristus yang setia, yang senantiasa memuji dan memuliakan namaNya yang berkuasa menyelamatkan kita dan seisi dunia ini. Amin. 

 

Doa penutup: Ya Tuhan Allah Bapa kami, terima kasih atas sapaan firmanMu pada hari peringatan kenaikan Yesus ke sorga, yang kami peringati melalui ibadah kami hari ini. Sebagaimana para murid Tuhan Yesus yang bersukacita pada saat kenaikan Yesus ke sorga, demikianlah sukacita kami dalam mengimani kenaikan Yesus adalah menyediakan tempat bagi kami dalam kerajaanMu yang kekal, di mana Engkau menganugerahkan kehidupan yang kekal bagi setiap orang percaya. Ajarlah kami agar senantiasa bersukacita, taat dan setia menjadi saksi-saksi Kristus di tengah-tengah dunia ini untuk mewartakan kabar baik, kabar keselamatan dalam iman kepada Tuhan Yesus. Dalam Kristus Yesus, Tuhan dan Juruselamat kami, dengarlah doa permohonan kami. Amin.    



Pdt. Herwin P. Simarmata, M.Th. - Kepala Biro Kategorial Ama dan Lansia Kantor Pusat HKBP, Pearaja-Tarutung 


Pustaka Digital