Lansia adalah warga istimewa yang harus diperlakukan dan dilayani secara istimewa.

“Lansia adalah warga istimewa yang harus diperlakukan dan dilayani secara istimewa. Dengan  perlakuan dan pelayanan istimewa tersebut, setidaknya kita mengucap terimakasih atas jasa mereka semua yang telah melahirkan anak, mengurus dan menanggungjawabi kehidupan anak-anak mereka”, sebut Pdt. Saor Hutagaol, STh  melalui Whatsapp-nya, Senin (13/6/2022). HKBP Resort Pearaja yang dipimpin Pdt. Saor Hutagaol jemput bola melayani ibadah Minggu kepada 10 warga jemaat Lansia di rumah St. N.P. Lumbantobing lingkungan Lumban Jurjur, Minggu (12/6/2022).


Sejak pandemi Covid 19 mewabah di muka bumi, ada banyak terjadi pergeseran tata nilai dan praksis kehidupan manusia di dunia ini. Pergeseran tersebut juga terjadi pada aras pelayanan di gereja-gereja. Salah satu di antaranya adalah pelayanan di gereja HKBP Pearaja yang turut terimbas oleh Virus Corana 19 secara khusus bagi para Jemaat Lansia.

Ketika ada kebijakan pemerintah yang menghimbau agar para Lansia tidak beribadah di Gereja, HKBP Pearaja mengambil langkah pelayanan terhadap jemaat Lansia langsung ke rumah mereka dan ada juga yang diorganisir pertemuan beberapa jemaat di sebuah tempat dengan ketentuan melaksanakan protokol kesehatan.



Hingga saat ini ada tiga pelayanan kebaktian untuk jemaat Lansia yang dilayani setiap hari Minggu. Salah satu di antaranya adalah di Lingkungan Lumban Jurjur. Mereka berkumpul di rumah seorang Sintua yang sudah pensiun St.  N.P. Lumbantobing. Persekutuan Lansia ini dilayani setiap hari Minggu oleh pelayan Penuh Waktu dan Sintua Lingkungan.

Bentuk ibadah yang dilayangkan adalah ibadah Minggu sebagaimana yang dilaksanakan di Gereja lengkap dengan pembacaan warta jemaat (tidak ada yang dikurangi). Warga Lansia di masa tuanya yang sudah kebanyakan sakit-sakitan harus senantiasa bersukacita memegang teguh Iman Percayanya mempersiapkan diri menyambut Tuhan kapan saatnya datang menjemput.

Sehabis Minggu dilaksanakan bincang-bincang yang membangun pertumbuhan rohani sambil menikmati kopi, teh dan roti yang disuguhkan keluarga yang memberi tempat pelaksanaan ibadah. Kesannya tentu sangat menyenangkan dan tercipta kedekatan terhadap jemaat yang sudah lansia ini. (Pdt. Saor/ P. Sam – B’TIK).